MEDAN (Waspada): Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Hikmatul Fadhillah di Jalan Jermal VII Medan Denai, mempertahankan eksistensinya didik guru Kompeten keagamaan, menambah dua Program Studi (Prodi). Dimana awal berdiri STAI Hikmatul Fadhillah memiliki Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Yakni, Program Studi yang mempersiapkan calon guru untuk mengajar di madrasah ibtidaiyah (MI), yaitu sekolah dasar yang berbasis Islam. Lulusan PGMI akan menjadi guru kelas MI dan SD yang mampu mengajar mata pelajaran umum dan mata pelajaran agama Islam di tingkat dasar.
Sejalan dengan kebutuhan guru keagamaan yang banyak dibutuhkan maka saat ini ditambah dengan Program Studi (Prodi) Pendidikan Islam Anak Usia Dini( PIAUD), adalah program pendidikan yang fokus pada pengembangan anak usia dini dengan pendekatan Islami, yang bertujuan untuk menghasilkan pendidik, pengelola, dan konselor yang profesional dalam bidang pendidikan anak usia dini.
Adapula Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Yakni Program Studi yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga pendidik yang ahli dalam bidang pendidikan dan pengajaran agama Islam. Lulusan PAI memiliki potensi untuk menjadi guru agama Islam, dosen, atau tenaga pendidikan lainnya di berbagai lembaga pendidikan formal maupun non-formal.
Tujuan Prodi PAI untuk menghasilkan lulusan yang mampu mendalami dan mengaplikasikan ilmu pendidikan dan agama Islam secara komprehensif, sehingga dapat menjadi pengajar yang efektif dan berkualitas.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua STAI Hikmatul Fadhillah, Mujahidah Ulya SH.MKn, Selasa(3/6) di ruang kerjanya.
“Intinya STAI Hikmatul Fadhillah akan mendidik dan melahirkan para guru Kompeten keagamaan untuk mendidik generasi bangsa yang unggul cerdas berkarakter dan memiliki jiwa keagamaan, sehingga berguna untuk dirinya sendiri dan masyarakat,” katanya.
Bersama Ketua Yayasan STAI Hikmatul Fadhillah, Hj.Hikmatul Fadhillah SH.MM, Mujahidah Ulya memaparkan, saat ini sedang berlangsung pendaftaran mahasiswa baru.
“Ya, sedang berlangsung penerimaan mahasiswa baru yang nantinya akan menempati kampus baru di Jalan Jermal 7 Medan Denai. Kampus yang didesain khusus untuk calon guru agar lebih konsentrasi dalam pembelajaran,”ujarnya.
Dia juga menyebutkan pihak yayasan memberi apresiasi pada mahasiswa STAI yang berkemampuan untuk menjadi guru pendamping di yayasan.
“Ada beberapa mahasiswa yang direkrut sebagai guru pendamping dan layak dibayar oleh yayasan. Dengan begitu sambil kuliah sudah bisa mengajar, bukan hanya di yayasan tapi di lembaga pendidikan lainnya. Sehingga ilmu keguruan diperoleh di kampus dapat diterapkan mahasiswa di sekolah tempat dia mengajar. Sebab sistem kuliah berlangsung sore hari,”ujarnya.
Saat ditanya para lulusan STAI setiap tahun kemana, Mujahidah menyebutkan dari data alumni sudah banyak yang menjadi Aparatur Sipil Negara(ASN) dan lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja(PPPK) bahkan menjadi tenaga honorer di sekolah ternama.(m22)
