Scroll Untuk Membaca

Lainnya

Dukung Pemerataan Akses Kesehatan, Dräger Indonesia Luncurkan Ventilator Savina 300 ID Pertama Buatan Indonesia

Dukung Pemerataan Akses Kesehatan, Dräger Indonesia Luncurkan Ventilator Savina 300 ID Pertama Buatan Indonesia
Kecil Besar
14px

Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza, Direktur Jenderal Kefarmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalucia, Managing Director Dräger Indonesia Ratna Kurniawati, Managing Director ASEAN, Mr Thomas Jakob, Chairman and Shareholder of Gobel Group Rachmat Gobel serta Presiden Director PT PHC Indonesia Yuji Okada pada peluncuran Savina 300 ID ventilator pertama buatan Indonesia diadakan di PT PHC Indonesia bekerja sama dengan Dräger Indonesia dalam perakitan Savina 300 ID., di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/6). Waspada/Ist

BEKASI (Waspada) : Dräger Indonesia sebagai pelopor di bidang teknologi keselamatan dan medis meluncurkan inovasi terbarunya, Savina 300 ID yaitu ventilator pertama’ buatan Indonesia, sebagai upaya pemerataan akses kesehatan membutuhkan transformasi di berbagai lini, di PT PHC Indonesia yang bekerja sama dengan Dräger Indonesia dalam perakitan Savina 300 ID, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/6).

Peluncuran Savina 300 ID di Indonesia dilakukan oleh Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza, Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang diwakili oleh Direktur Jenderal Kefarmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Dra. Lucia Rizka Andalucia, Apt, M.Pharm, MARS, Managing Director Dräger Indonesia, Ratna Kurniawati beserta COO Dräger APAC dan Managing Director ASEAN, Mr Thomas Jakob dan turut didampingi oleh Chairman and Shareholder of Gobel Group, Dr. (H.C.) H. Rachmat Gobel serta Presiden Director PT PHC Indonesia, Yuji Okada.

Savina 300 ID adalah ventilator berbasis turbin yang menggunakan teknologi dari Jerman yang dapat memberikan terapi invasif dan non-invasif dalam satu perangkat, bisa digunakan di ruangan ICU, HCU, PICU dan atau bahkan bisa dipindah-pindahkan dengan mudah.

Savina 300 ID cocok digunakan di RS yang belum memiliki instalasi sentral gas udara tekan. Savina 300 ID memiliki beragam fitur dan aplikasi seperti: digunakan untuk pasien dengan berat mulai dari 5kg, memiliki baterai internal dan eksternal, memiliki indikator untuk pengukuran CO2, pilihan bahasa Indonesia untuk memudahkan pengoperasian, layar sentuh yang berwarna dengan interface sesuai standard Dräger secara global sehingga mudah dipelajari dan digunakan oleh tenaga kesehatan.

“Kementerian Kesehatan mendorong kerja sama dengan multipihak agar dapat memproduksi alat-alat kesehatan di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor alat kesehatan, dan mempercepat akses terhadap teknologi medis yang aman, inovatif dan berkualitas. Hari ini kita melihat ventilator dengan teknologi Jerman yang diluncurkan oleh Dräger Indonesia dan saya optimis peluncuran ini dapat membantu perluasan akses layanan kesehatan di Indonesia. Dengan demikian, kita bisa mencapai kemandirian alkes yang lebih kuat dan berkelanjutan,” Lucia Rizka Andalucia, membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI,

Perkembangan industri alat kesehatan (alkes) juga beriringan dengan meningkatnya penyerapan produk alat kesehatan dalam negeri (AKD), yang pada 2024 mencapai 48%, dibandingkan 12% pada 2019. “Tren ini menjadi indikasi positif bagi Indonesia dalam mencapai kemandirian di sektor alat kesehatan, sebuah langkah yang sangat penting di tengah dinamika global yang terus berubah,” ujar Lucia.

Sementara, Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza menyampaikan, industri alat kesehatan memegang peran vital di Indonesia, tidak hanya sebagai penopang ketahanan sistem kesehatan nasional, tetapi juga sebagai bagian dari sektor industri mesin dan perlengkapan yang ditargetkan tumbuh rata-rata 6,7–7,7% per tahun pada periode 2025–2029.

Kebutuhan alat kesehatan di dalam negeri diproyeksikan terus meningkat, didorong oleh pertumbuhan penduduk, dinamika epidemiologi, serta ekspansi fasilitas layanan kesehatan. Produk ventilator saat ini masih masuk ke dalam 10 besar alat kesehatan by value yang belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh produk dalam negeri. Nilai impor ventilator pada tahun 2024 mencapai 68,4 juta dollar dan naik 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan tantangan besar kemandirian sektor kesehatan nasional yaitu dominasi produk impor yang masih tinggi,“ kata Faisol Riza

Lebih lanjut Faisol Riza mengpresiasi setinggi-tingginya kepada Dräger Indonesia atas komitmen dan investasi strategis yang telah dilakukan. “Investasi ini akan mendorong peningkatan kapasitas produksi dalam negeri, mendukung substitusi impor, menciptakan lapangan kerja, serta memfasilitasi transfer teknologi dan penguatan sumber daya manusia industri,” jelasnya.

Dikatakannya, hal ini sangat sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan transformasi industri 4.0.

Faisol Riza mengucapkan selamat kepada Dräger Indonesia karena investasi yang dilakukan tidak hanya menunjukkan kepercayaan terhadap potensi pasar Indonesia, tetapi juga merupakan kontribusi nyata dalam memperkuat pondasi kemandirian industri alat kesehatan nasional.

“Dengan memproduksi ventilator di dalam negeri, Dräger Indonesia turut mendukung program substitusi impor, penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN),” tambahnya.

Savina 300 ID akan didistribusikan ke rumah sakit tipe A, B, dan C di seluruh Indonesia. Produksi Savina 300 ID dilakukan di PT PHC Indonesia. Kerja sama antara Dräger Indonesia dan PT PHC Indonesia merupakan kemitraan strategis jangka panjang sebagai dua perusahaan yang sama-sama memiliki visi mendukung perluasan akses layanan kesehatan di Indonesia.

Managing Director Dräger Indonesia, Ratna Kurniawati mengatakan, Dräger Indonesia, sebagai pelopor di bidang teknologi keselamatan dan medis, mendukung transformasi kesehatan yang telah diluncurkan pemerintah, khususnya di pilar ke-tiga mengenai Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan yang memegang peran penting untuk mempertahankan sistem kesehatan yang baik ditengah ancaman kesehatan global.

“Hal ini juga mencakup pembuatan atau produksi hingga distribusi alkes yang lancar dan bisa diproduksi di dalam negeri. Kami bangga bisa bekerja sama dengan PT PHC Indonesia yang mempunya visi yang sama terhadap transformasi kesehatan di Indonesia,“ katanya.

Ratna Kurniawati menyampaikan pihaknya juga mempersiapkan peningkatan kapabilitas tenaga kesehatan karena transformasi kesehatan juga harus sejalan dengan transformasi pilar ke-lima yaitu, SDM kesehatan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika kebutuhan kesehatan masyarakat menghadirkan tantangan yang semakin kompleks dalam pelayanan kesehatan.

“Untuk itu, kami bekerja sama dengan Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif (KATI) mengadakan 2 jenis workshop yaitu: 1) pengenalan mesin anestesi yang ditujukan untuk para dokter anestesi dan telah dimulai pada 9 Mei 2025 dan 2) Basic Ventilator yang ditujukan untuk para dokter umum dan anestesi yang bekerja di ICU,” terang Ratna Kurniawati.

Sementara, Chairman and Shareholder of Gobel Group – Dr. (H.C.) H. Rachmat Gobel menyampaikan, kemandirian industri kesehatan adalah fondasi penting bagi ketahanan nasional, namun yang jauh lebih penting adalah bagaimana hasil dari kemandirian ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Melalui kolaborasi strategis antara PHC Indonesia dan Dräger Indonesia, kami memproduksi ventilator Savina 300 ID yang tidak hanya memenuhi standar teknologi Jerman, tetapi juga membuka akses yang lebih merata terhadap layanan kesehatan berkualitas,” kata Rachmat Gobel.

Menurutnya, inisiatif ini mendukung transformasi industri melalui transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja, serta penguatan kapasitas SDM dalam negeri. Bagi Gobel Group, inilah bentuk kontribusi nyata untuk membangun Indonesia yang lebih mandiri, sehat, dan berdaya.

Ratna Kurniawati menambahkan Dräger Indonesia memiliki filosofi “Teknologi untuk Kehidupan”, dimana produk tersebut memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan dengan beragam cara.

“Dan kami bangga hari ini bisa memberikan kontribusi positif terhadap layanan kesehatan Indonesia. Kami mengapresiasi kemitraan dengan PT PHC Indonesia dalam produksi Savina 300 ID. Semoga produk ini dapat diterima dengan baik dan mendukung layanan kesehatan di Indonesia,“ pungkas Ratna Kurniawati.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE