SEI LEPAN (Waspada): Konflik antara harimau dan warga di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Langkat, kembali terjadi. Seekor sapi milik warga Dusun Pancasila, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, dimangsa harimau. Camat Sei Lepan, M. Iqbal Ramadhan, membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan BKSDA dan TNGL telah melakukan mitigasi konflik pasca kejadian.
“Tim BKSDA sudah turun ke lokasi melakukan penghalauan,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat, Bobby, kepada Waspada. Ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengawasi ternak mereka.
Kejadian ini bukan yang pertama. Sebelumnya, seorang petani nyaris tewas diterkam harimau di kawasan hutan TNGL Barak Itir, dan pada 2020, seorang petani tewas dimangsa harimau di kawasan TNGL Sei Bamban. Meskipun Satgas penanganan konflik harimau dan gajah di Kabupaten Langkat dibentuk pada 2022, konflik terus berlanjut.
Bobby menambahkan, kawasan tersebut merupakan habitat harimau. Harimau, yang dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 dan Keputusan Menteri LHK No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018, termasuk satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) menurut IUCN, dengan populasi diperkirakan 500-600 ekor di Sumatera. Kerusakan ekosistem hutan diduga menjadi penyebab harimau keluar mencari mangsa.(a10)