Scroll Untuk Membaca

Lainnya

Inflasi Sumut Tertinggi, Pemprovsu Diminta Fokus Cari Solusi Agar Masyarakat Tidak Terbebani

Inflasi Sumut Tertinggi, Pemprovsu Diminta Fokus Cari Solusi Agar Masyarakat Tidak Terbebani
Ketua Komisi A DPRD Sumut, Assoc. Ptof. Dr. H. Usman Jakfar, Lc., M.A. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Ketua Komisi A DPRD Sumut, Assoc. Prof. Dr. H. Usman Jakfar, Lc., M.A, meminta agar Pemprovsu fokus mencari solusi untuk mengatasi lonjakan inflasi agar masyarakat tidak terus terbebani. Tercatat mencapai 5,32 persen. Dewan berharap Pemprovsu bisa menerapkan berbagai langkah untuk menekan laju inflasi yang terjadi.

“Kita tidak ingin masyarakat terus terbebani dengan adanya lonjakan inflasi di Sumut. Hal ini harus bisa segera di tangani oleh Pemerintah Provinsi Sumut, dalam hal ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus segera mencari solusi atas permasalahan penyebab lonjakan yang terjadi di lapangan,” ujar Usman, di Medan, Kamis (9/10).

Diketahui bahwa penyumbang utama dari lonjakan laju inflasi di Sumut karena adanya kenaikan harga bahan pokok seperti beras, cabai dan bawang.

Selain itu ada juga faktor – faktor penyebab inflasi terjadi seperti, Naiknya harga pangan, gangguan distribusi dan cuaca, kenaikan tarif listrik dan BBM, pelemahan nilai tukar Rupiah, biaya pendidikan dan jasa meningkat serta spekulasi dan pungli di pasar.

Dengan demikian, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan saran solusi dalam permasalahan yang ada.

Di berharap kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah bisa lebih aktif dan dengan cepat menekan laju inflasi, agar masyarakat tetap merasa tidak terbebani dengan tingginya harga bahan pokok di pasar.

“Kita berharap dan mendorong agar TPID Sumut bisa lebih aktif dan dengan cepat menekan laju inflasi, kita tidak bisa terus menurus menyalahkan faktor-faktor dan penyebab lonjakan inflasi yang jika tidak ditangani dengan serius maka yang akan merasakan dampaknya adalah masyarakat,” tambah Usman.

Usman Jakfar menyakini bahwa setiap permasalahan yang terjadi pasti ada solusi untuk menyelesaikannya, maka dengan itu Usman menjelaskan beberapa solusi yang dapat diterapkan.

“Tidak ada masalah yang tidak memiliki jalan keluar, Insya Allah setiap permasalahan pasti ada solusinya, dengan adanya lonjakan laju inflasi di Sumut ini bisa coba diterapkan program pasar murah di banyak titik, terutama jenis komuditas yang kita tau harga di pasar naik begitu tinggi seperti harga cabai, bawang dan beras,” tambah Usman.

Diketahui bahwa pasar murah memiliki manfaat besar dalam menekan laju inflasi, terutama saat harga-harga kebutuhan pokok sedang meningkat.

Adapun manfaatnya antara lain dapat menstabilkan harga bahan pokok
Pasar murah menyediakan barang kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih rendah dari pasaran. Ini membantu menekan lonjakan harga dan menjaga kestabilan harga di masyarakat.

Kemudian, imbuh Usman, dapat meningkatkan daya beli masyarakat
Dengan harga yang lebih terjangkau, masyarakat berpenghasilan rendah tetap bisa memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa terbebani inflasi tinggi.

Lebih lanjut Usman menambahkan, hal itu juga mampu mengurangi tekanan permintaan di pasar umum.

“Ketika sebagian masyarakat berbelanja di pasar murah, tekanan permintaan di pasar tradisional dan modern menurun, sehingga harga di sana ikut stabil,” sebutnya.

Cegah Praktik Spekulasi Harga

Adanya pasar murah mengurangi peluang pedagang nakal menaikkan harga secara berlebihan karena pemerintah menyediakan alternatif harga yang wajar.

Dan meningkatkan citra positif pemerintah daerah melalui program pasar murah, dengan menunjukkan kehadiran pemerintah dalam membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga, sehingga menumbuhkan kepercayaan publik.

Serta dapat menekan potensi kemiskinan dan ketimpangan, karena dengan harga kebutuhan pokok yang terjangkau, pengeluaran rumah tangga bisa dikendalikan, sehingga tidak memperparah kemiskinan akibat inflasi.

“Di sisisi lain juga bisa menerapkan berbagai strategi seperti, intervensi lebih dalam pengawalan harga-harga bahan pokok di pasar, agar tetap stabil. Untuk mengantisipasi lonjakan harga cabai dan bawang Pemerintah harus lebih gencar melakukan program penyiapan lahan pertanian masyarakat. Dan yang terakhir perlu dibangun sistem antisipasi terpadu ke depan dalam menghadapi inflasi,” tutup Usman Jakfar. (id06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE