Lainnya

PDIP Gunakan Strategi Playing Victim Meraih Simpati Pemilih

PDIP Gunakan Strategi Playing Victim Meraih Simpati Pemilih
Aktivis 98 Ikhyar Velayati. Waspada/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Ketua Umum Relawan Persatuan Nasional (RPN) Ikhyar Velayati (foto) mengatakan, PDIP menggunakan strategi playing victim untuk meraih simpati pemilih menjelang hari pemungutan suara pada 27 November 2024.

Pernyataan ikhyar ini merespon ucapan Ketua DPP bidang hukum PDIP Yasonna Laoly yang mengatakan bahwa pihaknya melihat adanya upaya kecurangan pada pemilihan Gubernur Sumatera Utara yang begitu masif.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Menjelang hari pemungutan suara pada 27 November 2024, PDIP menggunakan strategi playing victim untuk meraih simpati pemilih, seolah olah dicurangi oleh lawan politiknya, tapi sebenarnya elektabilitas Paslon yang diusungnya sangat rendah, khususnya di wilayah Sumatera Utara,” kata Ikhyar di Medan, Selasa (26/11/2024)

Menurut Ikhyar strategi politik seperti ini cermin mental yang tidak siap kalah dan menggunakan segala cara untuk menang.

“Cara cara seperti ini sudah kadaluarsa dan rakyat sudah cerdas dan paham pola pola seperti ini, strategi playing victim ini cermin dari mental yang tidak siap kalah dan menggunakan segala cara untuk menang,” Sindir Ikhyar yang juga merupakan aktivis 98.

Playing victim adalah perilaku seseorang yang merasa dirinya selalu menjadi korban dari keadaan atau tindakan orang lain, tanpa mengakui tanggung jawab pribadi. Perilaku ini bisa terjadi dalam berbagai lingkungan, seperti keluarga, pertemanan, pekerjaan, bisnis, dan politik.

Aktivis 98 ini menghimbau elit PDIP untuk melaporkan ke aparat hukum jika ada dugaan kecurangan pemilu disertai saksi dan alat bukti yang kongkrit, bukan sekedar pernyataan yang dapat menimbulkan keresahan dan perpecahan di masyarakat.

“Dari kemarin kemarin selalu teriak pihaknya dicurangi, diintimidasi dan pemilih ditakut takuti, tetapi hingga kini tidak ada satupun yang melapor dan membawa barang bukti, jangan seperti kata pepatah “awak yang tak pandai menari, tetapi lantai yang disalahkan,” tutur Ikhyar.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP bidang hukum PDIP Yasonna Laoly mengatakan bahwa pihaknya melihat adanya upaya kecurangan pada pemilihan Gubernur Sumatera Utara yang begitu masif.

“Saya mendengar secara cermat apa yang didengar dan apa yang disampaikan oleh tim hukum Edy-Hasan, dan temuan yang sama temukan ada kepling yang disuruh untuk mengumpulkan setiap daerahnya untuk mengumpulkan suara untuk calon gubernur yang bukan kami dukung, ini sangat jelas mengapa sampe saya ditugaskan untuk melihat dan memantau dan segera melaporkan ke dewan pusat pimpinan partai,” kata Ketua DPP bidang hukum PDIP Yasonna Laoly, Senin (25/11/2024). (cpb/rel)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE