MEDAN (Waspada) Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Memajukan Sumut (APMPEMUS) dan Gerakan Anak Medan Bersatu Sumatera Utara (GAMBESU), kembali mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan korupsi di PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) MKSO Kwala Madu, di Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat.
Hal itu dikatakan Ketua APMPEMUS, Iqbal kepada Waspada, melalui keterangan tertulisnya di Medan, Sabtu (17/5).
Menurut Iqbal, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke aparat penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun belum memperoleh tindaklanjut pengaduan tersebut.
“Dari hasil dari laporan tersebut, terkesan tidak ada perkembangan dan terkesan senyap, yang membuat berspekulasi ada dugaan Direktur PT SGN bermain mata dengan General Manager PT SGN Kwala Madu,” katanya.
Senada, Ketua GAMBESU Zuhdi Penggabean Ketua Gerakan Anak Medan Bersatu Sumatera Utara (GAMBESU) mensinyalir kedua pihak tersebut terkesan tutup mata dan tidak tegas mengusut dugaan tindak pidana korupsi di jajarannya.
“Padahal, kami sudah melaporkan kasus tersbut dan berulangkali melalukan konfirmasi langsung ke mereka, namun hanya dijawab melalui pesan whatsapp dengan ucapan “terimakasih atas informasinya,” ujar Zuhdi.
Mereka berpendapat, dengan kondisi tersebut, pihaknya khawatir publik tidak percaya dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
“Jika pimpinan yang layak untuk menindak dugaan ini diam, di mana lagi kami harus melaporkan segala bentuk dugaan penyelewengan ini, ” pungkasnya.
Kendati demikian, APMPEMUS dan GAMBESU bertekad untuk komit mengawal dan menuntaskan dugaan korupsi tersebut. Kemudian, akan melakukan aksi lanjutan ke Poldasu dan Kejatisu, agar mendapat perhatian serius.
Dalam serangkaian aksi sebelumnya, mereka telah mengeluarkan pernyataan sikap memanggil dan menyelidiki dugaan korupsi yang melibatkan oknum pejabat Cluster Head PT. SGN, General Manager PT. SGN Kebun Kwala Madu, dan jajarannya
Kemudian, meminta KPK RI memeriksa aliran dana dari oknum Asisten TMA Kebun PT. SGN kepada pejabat Cluster Head PT. SGN dan mengusut dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif di PT. SGN Kwala Madu.
Menepis
Berkaitan dengan aliran dana dari oknum Asisten TMA Kebun PT. SGN kepada pejabat Cluster Head PT. SGN, mereka menepis dugaan itu.
Salah seorang general manajer pihak kebun MKSO PT SGN, GENERAL menyebut hal itu tidak benar, dan sebaliknya menyebutkan, bahwa dana tersebut merupakan biaya tiket pesawat (Medan-Jakarta) dan biaya tersebut serupakan hutang pribadi (tiket pesawat).
Terkait kondisi kebun MKSO PT. SGN Kwala Madu terkesan memprihatinkan dan terlihat banyak lahan kosong, tanaman tebu yang kurus (stunting), serta dipenuhi semak belukar, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III Mohammad Abdul Ghani, sewaktu berkunjungan ke Buluh Cina, Kebun Sei Semayang, dalam rangka meninjau megaproyek perkebunan tebu di sana, enggan mengomentari dugaan kasus di SGN Kwala Madu.
Sebailknya, pihaknya ingin mengembalikan kepercayaan tebu, agar Indonesia bisa memenuhi kebutuhan tebu. “Insya Allah gula konsumsi targetnya bisa tercapai dan terpenuhi,” pungkas Abdul Ghani. (cpb/rel)