Scroll Untuk Membaca

Lainnya

Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik M Nasir Ketua Kagama Aceh

Mualem: Jaga Kendali Masa Depan Aceh

Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik M Nasir Ketua Kagama Aceh
Ketua Kagama Aceh M Nasir menandatangani berita acara pelantikan disaksikan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Sekjen PP Kagama Nezar Patria di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (6/9/2025). (Waspada.id/Aldin NL)
Kecil Besar
14px

BANDA ACEH (Waspada.id): Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Aceh periode 2025–2030 resmi dilantik di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (6/9/2025).

Pelantikan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal PP Kagama yang juga Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria.

M Nasir didapuk sebagai Ketua Kagama Aceh bersama 120 pengurus lainnya yang terbagi dalam 10 bidang. Pelantikan kali ini mengusung tema “Kagama Aceh Membangun Nanggroe” dan dihadiri sejumlah pejabat daerah, akademisi, serta alumni lintas profesi.

Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyampaikan apresiasi atas terbentuknya kepengurusan baru. Ia menekankan peran Kagama sebagai motor penggerak pembangunan di Aceh.

“Hari ini saya bangga dapat berkumpul bersama para profesor, doktor, dan pemikir intelektual yang memiliki visi besar untuk membangun masa depan Aceh. Dengan kebersamaan, restu, dan dukungan semua pihak, insya Allah kita mampu mewujudkan mimpi besar menjadikan Aceh bangkit dan berkembang,” ujar Mualem sapaan akrab Muzakir Manaf.

Mualem, juga mengingatkan pentingnya menjaga kendali atas masa depan daerah. “Aceh memiliki sejarah panjang perjuangan dan modal sosial yang kuat. Jangan sampai kendali Aceh hilang dari tangan kita. Generasi hari ini harus mampu menjaga marwah, mengelola potensi, dan memastikan Aceh berdiri teguh dengan jati dirinya,” tegasnya.

Ketua Kagama Aceh M Nasir menilai dukungan para intelektual dan guru besar menjadi modal besar bagi organisasi. “Mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak, kita bisa menjalankan Kagama Aceh lebih baik,” katanya.

Nasir menilai pada awal kepemimpinan Pemerintah Mualem–Dek Fadh telah terlihat sejumlah capaian peningkatan. Ia berharap, kehadiran Kagama sebagai organisasi dapat mengambil peran dalam ruang-ruang strategis pemikiran dan kebijakan, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan Aceh.

Ia menekankan keberlanjutan Dana Otonomi Khusus (Otsus) sebagai isu krusial. Sejak 2008, dana ini menurunkan angka kemiskinan Aceh dari 32 persen menjadi 12,33 persen dan menghadirkan infrastruktur terbaik di Sumatera.

“Kami berharap Dana Otsus diperpanjang agar Aceh memiliki kepastian keuangan untuk melanjutkan program pembangunan, sekaligus menurunkan kemiskinan sesuai target RPJMN 2025–2029 pada kisaran 6–7 persen,” jelasnya.

Sementara itu, Nezar Patria berharap kehadiran Kagama Aceh dapat menghadirkan solusi konkret bagi pembangunan.

“Aceh memiliki kekayaan alam, letak geoekonomi strategis, sekaligus tantangan besar seperti kemiskinan, stunting, dan ketergantungan pada APBA. Kagama Aceh harus mampu hadir dengan solusi kreatif dan kolaboratif agar pembangunan tidak berjalan dengan pola biasa, melainkan menghasilkan terobosan yang berdampak nyata,” ungkapnya.

Dukungan juga datang dari Kepala Biro Manajemen Strategis UGM, Wirastuti Widyatmanti, yang menekankan pentingnya kolaborasi alumni. Menurut dia, keberlanjutan program seperti KKN-PPM UGM di Aceh akan lebih kuat dengan peran aktif Kagama.
Acara pelantikan turut dimeriahkan penampilan tari yang mengisahkan Prang Sabi sebagai simbol semangat perjuangan masyarakat Aceh.

Sumber Waspadaaceh.com

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE