Scroll Untuk Membaca

Medan

35 Pendukung Acara Kecewa, EO Merdeka Rock Fest Kolaborasi Belum Bayar Honor

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Sedikitnya 35 orang pendukung acara pentas musik Merdeka Rock Fest Kolaborasi 2023 memperebutkan Piala Walikota Medan yang diselenggarakan di Lapangan Benteng Minggu (3/9) lalu, mengaku dikecewakan oleh pihak panitia atau event organizer (EO) Jogal Production.

Pasalnya, pihak panitia dan EO masih menyisakan utang kepada para pendukung acara, baik peserta, juri maupun vendor atau penyedia sarana. Diperkirakan, Rp 140 juta lagi yang belum diberikan oleh pihak panitia atau EO.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

35 Pendukung Acara Kecewa, EO Merdeka Rock Fest Kolaborasi Belum Bayar Honor

IKLAN

Ketua STM Satu Hati Amalia Nasution serta Ketua Rocker Community Said Ahmad mewakili para musisi mengatakan, mereka para pendukung acara itu merasa dirugikan oleh pihak penyelenggara yang telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) karena tidak memberikan uang untuk pembayaran hasil kerja sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati.

“Hingga saat ini, masih banyak peserta serta vendor yang belum dibayar, ada sebagian yang baru dicicil oleh pihak EO (event organizer) yakni Jogal Production,” ungkap Amalia kepada Waspada, Sabtu (21/10).

Dijelaskan Amalia, setahu mereka, panitia baru melunasi pembayaran sewa lapangan serta bintang tamu grup band Jamrud sedangkan untuk juara II atau kewajiban untjk membayar para pendukung acara belum diselesaikan.

“Sementara, EO terkesan tidak bertanggungjawab untuk menyelesaikan kewajiban kepada penyedia sound system, tenda, mobil rental, band juara festival, disc jockey, MC, serta para musisi yang terlibat berikut band pengisi acara. Diperkirakan total yang harus dibayar mencapai Rp140 juta,” terang Amalia.

Amalia menambahkan, mereka sudah pernah bertemu dengan EO agar menyelesaikan kewajiban mereka untuk menyelesaikan semua permasalahannya namun pihak EO hanya berjanji saja dan sudah sebulan lebih tak menepati janjinya.

“Awalnya pihak EO berjanji melunasi pembayaran tiga hari usai acara, namun tidak ditepati,” timpal Said Ahmad.

Setelah itu perwakilan pengisi acara menjumpai langsung pihak EO di kantornya kawasan Medan Helvetia, namun jawabannya juga tidak memuaskan.

“Saat bertemu pada 2 Oktober, lagi-lagi pihak EO berjanji akan melunasi pembayaran namun sampai sekarang realisasinya tidak ada,” terang Said.

Said pun mengungkap isi percakapannya di Whatsapp dengan Ketua Panitia Ricky Rizaldi Rangkuti dari Jogal Production. EO berkilah dengan mengalihkan tanggungjawab ke pihak lain.

“Ricky Rizaldi Rangkuti menyeret tiga nama yang menurutnya harus juga dimintai pertanggungjawaban karena ikut menggagas acara, padahal ketiganya ketika kami tanya menyatakan tidak tahu menahu soal keuangan,” sebut Said seraya menyebut nama Ucok, Lilik dan Sigit.

Rizael Guitara dari OB All Stars yang bandnya meraih juara 2 serta best drum, termasuk yang merasa dirugikan karena hadiah untuk mereka total Rp 5 juta sama sekali belum dibayar.

“Kami menganggap Jogal Production yang dipimpin Ricky Rizaldi Rangkuti sebagai penista musisi. Kami menuntut mereka bertanggungjawab menyelesaikan kewajibannya,” ketus gitaris OB All Stars itu.

Selain Rizael, para pengisi acara yang malam itu menyatakan tuntutan dengan membubuhkan tanda tangan adalah Zaldi Nasution (Hellstayer), mewakili band Outshined, SS Cyberpunk, The Tropeer, Generator, Equalizer, Dedek (event consultant), Syamsir dan Sri Handayani (MC), Sandi Siregar (juri), Ali (rental mobil), Said sendiri sebagai vendor multimedia dan tenda, serta banyak lagi.

“Pada kesempatan ini kami masih menyerukan pihak Jogal Production beritikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya, kami beri tenggat waktu hingga Senin tanggal 23 Oktober 2023,” kata Amalia lagi.

Jika lewat dari tanggal tersebut, ada kemungkinan mereka yang menandatangani pernyataan tersebut akan bersama mengambil langkah lebih tegas, tidak tertutup kemungkinan melalui jalur hukum.

Sementara itu, Ricky Rizaldi Rangkuti yang dikonfirmasi mengatakan, setahunya honor-honor tersebut sudah dibayarkan.

“Setau saya sudah ada beberapa pembayaran dan saya hanya pelaksana acara dan bukan pemilik acara. Silakan konfirmasi saja dengan yang berkompeten seperti Sigit, Lilik dan Ucok,” ujar Ricky selaku EO dari Jogal Production kepada Waspada, Sabtu (21/10)

Diakui Ricky, dirinya hanya pelaksana acara dan mensupport dan tidak tau siapa saja yang dilibatkan dalam event tersebut, apalagi mereka bertiga (Sigit, Ucok dan Lilik) yang melakukan audiensi dengan Wali Kota.

“Jadi, kok sama saya semua permasalahan dilimpahkan,” kilah Ricky seraya mengaku sepeserpun nggak ada mendapat keuntungan dalam event tersebut.

“Saya nggak ngerti musik. Saya hanya melaksanakan, semua konsep mereka yang buat. Sepeserpun nggak ada keuntungan saya di sini. Bahkan malah uang saya yang keluar,” sebut Ricky.

Ricky juga menyebutkan bahwa Wali Kota sudah mengetahui masalah ini.

“Pak Wali Kota juga sudah tau ceritanya kek mana. Bisa kita audit. Malah uang saya yang keluar,” aku Ricky.

Sementara itu, Ucok dari pihak panitia mengaku bahwa semua pembayaran dilaksanakan oleh Jogal Production dan mereka hanya panitia di lapangan sesuai dengan tugas masing-masing.

“Karena beberapa pembayaran sudah dilakukan oleh Jogal Production, maka Ricky meminta pembayaran keseluruhan akan dilaksanakan oleh Jogal Production,” ujar Ucok mengenang kalimat pernyataan Ricky saat itu.

Dijelaskan Ucok, semua uang masuk hanya diketahui oleh Jogal Production dan kami (Ucok, Sigit dan Lilik) hanya sebagai panitia di lapangan saja tanpa mengetahui berapa uang yang keluar masuk.

“Semua pengeluaran diselesaikan oleh Jogal Prouction,” tegas Ucok.(m27)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE