MEDAN (Waspada)
Pemilik apartemen The Reiz Condo (TRC) di Jl Tembakau Deli Kelurahan Kesawan, Kec Medan Barat kembali menyampaikan rasa kesal dan keresahannya. Sebab sudah hampir 5 tahun melunasi pembayaran harga unit apartemen, tapi belum mengantongi Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHMSRS) dan belum melaksanakan penanda tanganan Akta Jual Beli (AJB).
Keresahan semakin bertambah, setelah pemilik mendengar, bahwa pihak pengelola apartemen yakni PT Waskita Karya Realty (PT WKR) mengagunkan sertifikat induk para pemilik apartemen TRC ke salah satu Bank. Parahnya lagi, pemilik apartemen tidak pernah bisa mendapat informasi kepastian kapan menerima sertifikat hak milik.
Dari pengakuan sejumlah pemilik apartemen TRC yakni Muliadi, Tulus P Sitorus dan Handoko kepada wartawan, Sabtu (28/1) menyampaikan, para pemilik saat ini merasa tidak nyaman. Seperti yang disampaikan Muliadi mengaku kecewa karena keluhan mereka tidak pernah ditanggapi pengembang.
“Sampai saat ini berbagai keluhan kita tidak pernah ditanggapi secara serius, kesannya pengembang cuek tak pernah bersosialisasi kepada kami seakan-akan selesai penjualan maka sudah tidak perduli lagi,” sebut Muliadi.
Begitu juga dengan pengakuan Tulus P Sitorus atas kekuatirannya dengan status kepemilikan yang hingga saat ini belum mereka terima yakni SHMSRS. Bahkan ketika mereka pertanyaan, pihak pengelola terkesan tidak tanggungjawab. Anehnya kata Tulus, pejabat General Manager pengelola selalu ganti ganti. Terhitung sejak tahun 2020 sampai sekarang sudah berganti 4-5 GM dan project director yg memulai pembangunan sudah berganti pula dengan pejabat lain yang tidak mengikuti perkembangan TRC dari awal.
“Maka ketika kita pertanyakan kepada pejabat baru selalu beralasan sedang pelajari dan belum tahu. Begitu juga selanjutnya, kesannya pergantian pejabat pengelola disengaja agar melemahkan mental kita supaya nyerah,” sebut Tulus didampingi pemilik lainnya Muliadi dan Handoko.
Dikatakan, dengan bolak baliknya pergantian pejabat di TRC yang dikembangkan anak usaha BUMN tersebut membuat pemilik kesal. Sebab, yang harus dihadapi berbeda lagi dan pejabat baru dari WKR pun terkesan tidak peduli.
Untuk itu, kata Tulus, mewakili ratusan penghuni pihaknya berharap agar komunikasi antara pemilik, pengelola dan pengembang dapat berjalan baik dan transparan. Begitu juga dengan Pemko Medan serta pemerintah pusat dapat memfasilitasi keluhan penghuni.
“Kita masih tetap menjaga agar tidak sampai ada keributan. Bahkan kita tetap mengedepankan musyawarah, ” ujar Tulus yang diaminkan pemilik lainnya.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada pihak pengembang melalui Legal PT Waskita Karya Reality Nico Rajagukguk, Sabtu (28/1) belum berhasil. Konfirmasi yang dilakukan lewat WhatsApp dan telephon tidak ada jawaban. Begitu juga konfirmasi kepada pihak project direktur PT WKR untuk The Reiz Condo, Rishan Kurnia lewat WhatsApp tidak direspon. (h01)
