MEDAN (Waspada): Sebanyak 61 santri yang telah menyelesaikan program tahfiz Al-quran 30 juz dari Yayasan Tahfiz Sulaimaniyah Sumatera melanjutkan program belajarnya ke Turki.
Para santri yang diwisuda angkatan ke 11, rata-rata telah menyelesaikan masa hafalan alquran selama dua tahun, itu mengikuti prosesi wisuda di Gelanggang Mahasiswa USU (Kampus USU), Medan, Minggu (30/06/24).
Hadir pada wisuda itu, tampak H.Rahmat Syah Konjen Kehormatan Turki Untuk Sumatera, Dr.H.Safii Siregar, Sp.OG salah seorang pewakif Ponpes Sulaimaniyah Gunung Tua, Sumut, Wali Santri, serta para Pengurus dan Pewakaf dari berbagai daerah di Sumatera dan Aceh
Abi Mansur Ali Hanafi Siregar selaku Perwakilan Yayasan Sulaimaniyah Turki Wilayah Sumatera dalam sambutannya mengatakan, Nabi Muhammad SAW bersabda : Menuntut ilmu itu wajib bagi ummat islam laki-laki dan perempuan.
Untuk itu, kata Abi Mansur, memberikan motivasi agar para santri ketika di Turki nanti baik-baik belajar di sana. “Niatkan kalian belajar untuk mengajar. Allah SWT mengirimkan kita para donatur untuk membuka banyak lagi cabang-cabang kita, kalian ke Turki mengambil ijazah ma’nawiyyah dan mengajarkan agama Islam ini bersama bersama Insya Allah kalian ini menjalankan tugas Rasulullah SAW. Jangan sedih kalian meninggalkan orang tua, doakan kedua orang tua kalian, doakan abi-abi kalian,” tuturnya.
Abi Mansur juga tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada bapak/ibu yang telah mengamanahkan anak -anaknya kepada pihaknya belajar dan menuntut ilmu di Ponpes Sulaimaniyah Turki.
Sementara H.Rahmat Shah selaku Konsul Jenderal Kehormatan Turki Untuk Sumatera mengatakan, ianya sebenarnya sedang di luar kota. “Tapi karena ada undangan dari Sulaimaniyah saya pulang untuk ikut acara wisuda ini,” katanya, dengan penuh semangat.
Kepada walisantri, Rahmat Shah berpesan, agar bersyukur dan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaiknya. “Nanti kalian akan mendapatkan ilmu disana menfaatkan sebaiknya karena kalian belajar untuk mengajar di seluruh penjuru dunia,” ujarnya.
Kata dia, bagi yang belum tahu ketahuilah pesantren Sulaimaniyah bukan hanya ada di Indonesia dan Turki saja, melainkan hampir ada diseluruh negara dan tidak ada unsur politiknya. “Mereka hanya berbuat kebaikan kepada ummat islam, berbuat kebaikan kepada anak- anak kita,” jelasnya.
Dia meminta kepada santri menjaga citra bangsa. “Jaga citra Sulaimaniyah tempat kalian ditempah dan bina, jaga citra keluarga kita, citra tempat dilahirkan kita selama di sana. Banyak murid-murid yang sudah pergi ke sana dan pulangnya menjadi guru membantu Pesantren Sulaimaniyah yang ada di Bogor, Jakarta, Jawa, Aceh dan di wilayah Indonesia lainnya. Jadi, Insya Allah kalau ada rezeki saya juga akan membuka cabang ditanah kelahiran sendiri,” ungkap Rahmat Syah yang juga mantan anggota MPR dan DPD utusan Sumatera Utara tahun 2009-2014 serta Ketua PMI Sumut periode 2011.
Dr.H.Safii Siregar, Sp.OG salah seorang pewakif Ponpes Sulaimaniyah Gunung Tua (Sumut) mengimbau agar jangan takut kita ber infaaq dijalan Allah SWT karena kebaikan itu akan balik lagi kepada kita.

“Setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Anak anak kita yang di bawah bimbingan guru-guru nya ini adalah pilar bertahan nya agama Islam di muka bumi ini, karena ajaran pokok agama Islam ada didalam Al-quran. “Kalau Alquran masih terjaga kemurniannya maka insya Allah Islam ini akan tetap terjaga,” pungkasnya.
Salah seorang santri yang mewakili pada wisuda itu, mengucapkan terima kasih kepada abi-abi yang telah membimbing, mendidik siang dan malam, memantau hingga sampai mereka dapat menyelesaikan pendidikan dan hafalan Alquran 30 juz, bahkan diberangkatkan ke Turki melanjutkan dan mendalami keilmuan agama Islam. “Terima kasih juga kepada para donatur yang telah menginfakkan hartanya. Hanya Allah Swt yang membalas semua kebaikan,” tuturnya.
Para santri Ponpes Sulaimaniyah yang telah selesai program tadris, itu selama berada di Turki berkisar dua hingga tiga tahun, mereka akan mendalami keilmuan agama Islam, seperti ilmu nahu, sharaf, fiqih empat mazhab, tafsir, ushul figih, hadis, mantiq, tasawwuf, sirah nabawiyah, aqidah, akhlak, dan bahasa Turki.(b02)