Medan

Abdullah, Petani Lansia Andalkan JKN Untuk Pengobatannya

Abdullah, Petani Lansia Andalkan JKN Untuk Pengobatannya
Abdullah (59), petani lansia dari Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Prinsip dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diusung adalah nondiskriminatif. Kehadiran jaminan kesehatannya mencakup masyarakat dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi. Mulai dari pekerja formal, informal, hingga masyarakat miskin yang iurannya ditanggung pemerintah dan semua memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas.

Abdullah (59), petani lansia dari Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, mengandalkan JKN disaat dirinya membutuhkan perawatan medis terhadap penyakit diabetes mellitus (DM) yang dideritanya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Saya dirawat di Puskesmas Indra Jaya tadi malam, dengan kondisi pusing, habis itu lambung ditambah lagi saya punya penyakit DM, alhamdullilah ada BPJS yang selalu bisa saya gunakan ketika sakit,” jelasnya dalam keterangan yang diterima di Medan, pada Jumat (14/11).

Seorang kepala keluarga dengan enam anak—tiga laki-laki dan tiga perempuan—dan tujuh cucu ini, berbekal kepesertaan JKN yang ditanggung oleh pemerintah pusat atau yang dikenal dengan PBI dalam hal menjamin kesehatan untuk seluruh anggota keluarganya.

“Kalau gak ada BPJS, mungkin udah keluar duit banyak, beruntung saya dan keluarga semuanya udah punya BPJS, terima kasih juga pemerintah sudah peduli sama masyarakat,” ucapnya.

Wujud kepedulian pemerintah salah satunya adalah memastikan peserta JKN memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas sesuai standar.

BPJS Kesehatan menanggung lebih dari 140 jenis penyakit, mulai dari yang ringan hingga berat selama peserta mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

“Awalnya saya merasa nyeri dan muncul benjol dekat paha, saya berobat ke puskesmas, dari puskesmas kemudian saya dirujuk ke rumah sakit, ternyata saya kena hernia, lanjut lagi dilakukan operasi dengan dirujuk kembali ke rumah sakit di Banda Aceh, selama ikut ketentuan saya tidak ada keluar biaya apapun,” jelas Abdullah.

Abdullah saat ini memiliki kondisi gula darah yang sering naik turun sejak tahun 2024, terakhir kali tercatat 467 mg/dl.

“Keseharian saya bertani palawija, jadi mungkin karena terlalu lelah dan banyak konsumsi minuman manis membuat gula darah saya gak stabil,” ungkapnya.

Sejak dirinya mengetahui dirinya memiliki penyakit DM, Abdullah rutin untuk mengecek kesehatannya dan ikut serta dalam program pengelolaan penyakit kronis (prolanis).

Menurutnya dengan adanya prolanis dapat membuat hidupnya tetap menjadi produktif.

“Saya baru mengetahui adanya program dari BPJS untuk yang menderita penyakit DM, sejak ikut itu saya diminta untuk rutin minum obat, ikut kegiatan senam dan dapat sosialisasi dari dokter,” tuturnya.

Abdullah berharap agar pemerintah tetap dapat terus berkomitmen terhadap keberlanjutan Program JKN serta memberikan pelayanan yang berkualitas.

“Saya berharap JKN tetap terus berlanjut, karena banyak masyarakat tidak mampu yang terbantu. Selain itu, pelayanannya juga dapat terus ditingkatkan, misalnya petugas medis yang bisa melayani dengan ramah akan buat orang sakit jadi tambah sehat,” harapnya.(id20)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE