BELAWAN (Waspada): Ratusan nelayan di kawasan Desa Paluh Manan Kecamatan Hamparanperak, Kabupaten Deliserdang saat ini kesulitan untuk mendapatkan ikan, kepiting serta udang.
Pasalnya, limbah berwarna hitam serta sampah berbau terbawa melalui Sungai Inpres yang diduga berasal dari berbagai perusahaan di hulu terakhir keluar di pintu air Sarang Buaya.
Salah seorang nelayan di Desa Paluh Manan Arif ,63, mengatakan akibat limbah dirinya sulit mendapatkan mata pencaharian.
“Dampak limbah di laut sangat membahayakan bagi para nelayan sehingga pemerintah harus cepat turun tangan,” tutur Wak Arif kepada wartawan, Kamis (2/6).
Bukan itu saja, keberadaan nelayan tradisional terancam akibat banyak anak sungai dan paluh yang ditutup dan dijadikan perkebunan sawit oleh pengusaha.
“Anak ikan serta udang sulit berkembang akibat tak ada lagi paluh paluh setelah ditutup dan ditanami kelapa sawit,” jelas Wak Arif lagi.
Diketahui, Sungai Inpres Desa Paluh Manan selama 2 minggu sebelum Lebaran kemarin tercemar sehingga banyak mematikan biota laut.(m27)
Waspada/Andi Aria Tirtayasa
Limbah yang menggenangi alur sungai menuju muara mengakibatkan para nelayan di Desa Paluh Manan Kecamatan Hamaparanperak sulit mendapatkan ikan, kepiting dan udang.