Medan (Waspada): Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 mendapat pro dan kontra dari masyarakat Indonesia.
Ada beberapa tokoh nasional yang tidak mempermasalahkan kehadiran Timnas Israel tersebut dengan alasan event Piala Dunia U-20 merupakan kegiatan olahraga bukan politik, yaitu Mantan Wakil Presiden RI Yusup Kalla, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Merespon pernyataan para tokoh tersebut, Kordinator Forum Aktifis 98 Muhammad Ikhyar Velayati menyatakan bahwa logika berpikir para tokoh tersebut sesat dan menyesatkan.
” Logika orang yang mendukung Timnas Israel bermain pada piala dunia U-20 dengan alasan olah raga jangan di campur adukkan dengan politik itu sesat dan menyesatkan”, tegas Bung Ikhyar akrab di sapa, Medan (28/3).
Ikhyar kemudian menjelaskan argumennya dari sisi historis, politis dan ideolgis.
” Dari sisi historis dan geografis saja Timnas Israel ini bermasalah, mereka letaknya bukan di benua Eropa, tetapi mengapa Israel justru ikut kualifikasi piala dunia maupun liga Champion dari benua Eropa, jawabnya karena Israel di boikot oleh banyak negara Asia dan di keluarkan dari kompetisinya Sepak Bola Asia (AFC) pada tahun 1974″ jelasnya.
Ikhyar melanjutkan ” Kenapa mereka di boikot, karena ada alasan politis dan kemanusiaan, Israel dianggap melakukan penjajahan dan pencaplokan wilayah palestina secara ilegal yang mengakibatkan jutaan rakyat menjadi pengungsi, ratusan ribu tewas, dan penggusuran paksa rumah warga Palestina oleh rezim zionis, itu yang harus di pahami oleh mereka yang mendukung Timnas Israel”.
Ikhyar juga mengatakan kenapa Indonesia hingga saat ini belum membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
” Tentu saja ini berkaitan dengan prinsip ideologi perjuangan para founding fathers dan konstitusi RI yang mengharamkan penjajahan di atas muka bumi karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan Prikeadilan”, ungkapnya.
Ikhyar menolak anggapan olah raga terpisah dengan politik
” Timnas Israel datang ke Indonesia dengan membawa bendera resmi negara, dan bendera inilah yang telah membunuh jutaan rakyat Palestina, bendera inilah yang mencaplok wilayah Palestina, bendera inilah yang membuldoser rumah rakyat Palestina. Timnas Israel dan benderanya adalah produk politik, sehingga ketika Tim Israel datang ke Indonesia tidak bisa di pisahkan dari politik, dan politik Negara RI adalah politik yang berbasis kemanusiaan”, lanjutnya.
Ikhyar menghimbau Pemerintah menggalang kekuatan dan solidaritas Internasional untuk memboikot Israel di seluruh even Internasional
” Justru seharusnya Pemerintah menggalang kekuatan dengan negara lain agar FIFA memberikan sanksi kepada Israel untuk tidak bisa bermain di even internasional di seluruh dunia seperti yang mereka berikan ke Rusia dengan alasan invasi Rusia, FIFA jangan menggunakan standart ganda”, himbau Ikhyar.(rel)
Foto
Muhammad Ikhyar Velayati