Scroll Untuk Membaca

Medan

Aktivis Gerakan 98 Sesalkan “Serangan” Fitnah Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto

Aktivis Gerakan 98 Sesalkan “Serangan” Fitnah Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto
AKTIVIS Gerakan 98 Sumut Muslim Simbolon MA. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Aktivis Gerakan 98 Sumut Muslim Simbolon MA (foto) menyesalkan tindakan kelompok tertentu yang melancarkan “serangan” memfitnah Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto melalui pernyataan atau testimoni, guna mendiskreditkan perwira tinggi Polri tersebut dalam persaingan “merebut” jabatan tertinggi di Mabes Polri.

“Saya mencurigai, jangan-jangan isu yang disebarluaskan di Medsos dan sejumlah media tersebut, dalam rangka ingin mendegradasi Komjen Agus Andrianto sekaligus menjatuhkan kredibilitasnya dalam persaingan menuju Kapolri,” tandas Muslim Simbolon kepada wartawan, Minggu (6/11) di Medan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Apalagi diketahui, tandas mantan Ketua Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut ini, Agus merupakan perwira Polri yang senior dan saat ini sedang fokus menyelesaikan beberapa permasalahan yang terjadi di tubuh Polri, seperti kasus mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

“Kita berharap kepada Mabes Polri untuk segera mengusut tuntas aktor intelektual yang memfitnah serta perusak nama baik Agus Andrianto, yang selama ini dikenal memiliki integritas dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai pengayom masyarakat,” tandas mantan anggota DPRD Sumut itu.

Bagi Muslim, fitnah dan tudingan miring yang dilontarkan terhadap mantan Kapolda Sumut itu, hanya sebuah sensasional agar menjadi perhatian publik, karena sekelas Agus Indrianto sangat tidak mungkin melakukan hal-hal diluar aturan, seperti yang dituduhkan Ismail Bolong salah satu pengepul tambang ilegal Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kukar, Kaltim.

“Saya mengenal sosok Komjen Agus Andrianto sejak tahun 2000 saat bertugas sebagai Kasat Serse Polrestabes Medan, hingga menjadi Wakapolda Sumut, kemudian diangkat jadi Kapolda sampai sekarang menjadi Kabareskrim Mabes Polri,” kata Ketua Dewan Pembina Gerakan Asahan Sejahtera (GAS) ini.

Sepengetahuan politisi Partai Amanat Nasional Sumut ini, Agus merupakan sosok berkepribadian bersahabat, ramah dan rendah hati, memiliki integritas dan komitmen yang tinggi menjalankan tugasnya sebagai pengayom masyarakat.

“Dia memiliki sikap hidup yang sederhana dan tampil dengan apa adanya. Saya masih ingat ketika Pak Agus jadi Pamen di Polda Sumut, kesehariannya hanya menggunakan mobil Jeep Hardtop tahun rendah dan dangat respon terhadap masalah serta dekat dengan Ormas dan Organisasi Kepemudaan maupun keagamaan.

Bahkan, menurut, Ketua Masyarakat Asahan Kampungku ini, Agus dikenal sangat dermawan dan suka membantu kegiatan kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan, sehingga sangat tidak mungkin tuduhan keji itu dilakukannya.

Viral

Seperti diberitakan sebelumnya yang sempat viral di Medsos, pengakuan Ismail Bolong sebagai pengepul dari konsesi tambang Batu-bara ilegal di Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kukar, Kaltim, dirinya menyetor duit tambang ilegal ke Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto sebesar Rp6 miliar.

Namun kemudian, Ismail Bolong yang merupakan pensiunan Polri ini meminta maaf ke Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto yang disampaikannya di Kaltim, Sabtu (5/11), karena saat dirinya menyampaikan hal itu dalam tekanan dari oknum anggota Polri berpangkat Brigjen dari Mabes Polri.(cpb/rel)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE