MEDAN, ( Waspada); Alva Amelia Salim (16), seorang pelajar yang memiliki kegemaran di bidang olahraga basket, baru-baru ini harus mengalami operasi tulang dikarenakan cedera saat bertanding. Sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan operasi dengan memanfaatkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Alva menyebut dirinya sudah melakukan pengobatan tradisional dan merasa tidak ada perubahan dengan kondisi tulang di jari manis tangannya.
“Karena sudah sedikit frustasi, jadinya saya dan kedua orang tua memutuskan untuk melakukan pengecekan di Rumah Sakit Advent. Kebetulan ibu dan ayah saya berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) jadi memang kita sekeluarga sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sejak lama. Setelah dilakukan rontgen, dokter mengimbau untuk dilakukan pemasangan alat seperti besi di tulang saya,” ujar Alva.
Dari banyaknya bentuk pelayanan kesehatan yang dijamin oleh Program JKN, Alva merasa sangat bersyukur jika operasi tulang yang ia lalui tersebut dapat ditanggung oleh program tersebut. Baginya, ini adalah salah satu manfaat besar menjadi peserta Program JKN. Menurut Alva, meskipun menggunakan Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, pelayanan kesehatan yang diterima sangat bagus hingga meninggalkan kesan pengalaman pertama yang berkesan bagi Alva.
“Tidak hanya pelayanan kesehatan yang mudah yang saya rasakan akan tetapi pelayanan obat juga sangat cepat untuk saya dapatkan. Sejauh ini tidak pernah kosong membuat penyembuhan saya juga semakin maksimal tentunya. Kemudian juga dari segi fasilitas yang diberikan kepada peserta juga sangat memadai, membuat saya merasa nyaman selama masa pemulihan di rumah sakit dan yang terpenting adalah saya tidak merasa yang Namanya diskriminasi sebagai peserta JKN karena semua dilayani dengan adil,” kata Alva yang dijumpai saat sedang mengakses layanan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Medan, pada Senin (25/03).
Lebih lanjut, Alva juga membagikan cerita terkait pengalaman neneknya yang mengalami penyakit jantung dimana Alva kala itu turut membantu dan menemani neneknya dalam proses penyembuhan penyakit jantun. Dirinya mengaku sang nenek tidak dikenai biaya apapun meskipun kegiatan ini dilakukan secara rutin. Sebagai penyakit yang berisiko dan berbiaya tinggi, Alva dan terkhusus ibunya sangatlah mengapresiasi diberlakukannya Program JKN sehingga dapat mengurangi beban yang dipikul oleh masyarakat.
Alva mengunjungi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Medan dengan tujuan mengaktifkan kembali akun pada Aplikasi Mobile JKN yang sudah tidak ia gunakan dalam waktu yang cukup lama. Dia merasa bahwa dengan menggunakan Aplikasi Mobile JKN, ia akan dapat mengakses pelayanan JKN dengan lebih mudah dan cepat, sehingga membuat pengelolaan kesehatannya menjadi lebih praktis dan efisien.
“Saya berencana untuk melakukan check-up ulang terhadap penyembuhan operasi tulang saya ini karena semenjak selesai operasi saya belum ada check ulang. Untuk Aplikasi Mobile JKN saya sudah download dari lama, namun lupa password jadi saya mau aktivasi ulang. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari aplikasi tersebut dimana pelayana jauh lebih mudah seperti untuk mengambil nomor antrean dan masih banyak jenis pelayanan lainnya yang dapat diakses melalui genggaman saja,” tutur Alva.
Alva secara pribadi mengajak masyarakat untuk rutin memanfaatkan kepesertaan JKN, salah satunya dengan memanfaatkan skrining riwayat kesehatan pada aplikasi Mobile JKN. Bukan hanya itu, ia juga mengajak masyarakat untuk mendaftar sebagai peserta JKN agar manfaat yang ia rasakan dapat tersebar semakin luas diseluruh penjuru Indonesia.
“Menurut saya sih semua orang berhak mendapatkan perlindungan kesehatan yang dijamin sehingga saya berharap program yang dikelola ini akan tetap ada dan terus berkembang secara inovatif. Saya sendiri adalah bukti nyata dari seberapa bermanfaatnya BPJS Kesehatan ini bagi penggunanya dilihat dari pengalaman saya dan juga keluarga saya yang lain,” pungkas Alva.(m28)
