MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut H Hanafi Lc (foto) mengaku sangat terkejut mendengarkan laporan dari masyarakat di sejumlah kecamatan di Kota Medan yang mengeluhkan banyak warga yang sudah meninggal dunia tetap menerima bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah.
“Yang meninggal itu mulai dari tahun 2012 hingga kini terus menerus dapat BLT yang diterima pihak keluarga,” kata Hanafi kepada Waspada di Medan, Rabu (7/12).
Anggota dewan dari Fraksi PKS itu merespon laporan resesnya di sejumlah kecamatan, yang meliputi Medan Amplas, dan Medan Timur, mulai 23 Nopember lalu.
“Kita dapat laporan dari warga Jalan Garu 6, Kelurahan Harjosari 1, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, soal warga yang sudah meninggal masih menerima BLT berupa uang tunai BBM sebesar Rp 150.000 per bulan,” kata anggota dewan Dapil Sumut A ini.
Menurut Hanafie, jumlah penerimanya cukup banyak, dan kabarnya BLT diterima oleh perwakilan keluarga untuk masing-masing penerima selama empat bulan, dari September hingga Desember 2022. Sehingga mereka memperoleh bantuan dengan total sebesar Rp 600.000.
Laporan yang sama juga dia terima dari masyarakat di Jalan Ampera Raya Glugur Darat Medan Timur, yang menyebut bukan hanya orang meninggal yang menerima BLT, tapi juga warga yang dulunya terkategorikan prasejahtera, kini sudah kaya raya, tetap menerima bantuan tersebut.
“Warga di sana melihat sendiri lembaran kertas di kantor pos yang mencantumkan nana-nama penerima bantuan, dan kebetulan ada yang kenal, dan terkejut nama tersebut masih ada walau sudah meninggal,” ujarnya.
Seorang warga, kata Hanafi, sudah melontarkan protes terkait ini, namun bukannya diperhatikan, tapi tidak digubris sama sekali. “Proses pelaporan perubahan nama panjang sekali, mulai dari tingkat desa, lalu ke dinas hingga ke pusat, tapi nama yang meninggal dan orang kaya terus terima BLT,” katanya.
Karenanya, Hanafi meminta pemerintah Pemprovsu melalui dinas terkait mencermati laporan ini dan berharap Kementrian Sosial selaku pihak penyalur bantuan terus meng-update penerima manfaat BLT, agar tidak salah sasaran.
Selain BLT, Hanafi juga menerima aspirasi masyarakat yang mendesak aparat kepolisian menanggulangi masalah begal yang sudah sangat meresahkan. (cpb)











