MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti (foto), kembali mengingatkan semua pihak untuk menghindari kegaduhan politik secara berlebihan dan saling mengejek melalui debat di platform tayangan televisi maupun di media sosial, jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 ini.
Dewan berpendapat, dengan sisa waktu tak sampai sebulan menuju pesta demokrasi, berilah ruang waktu yang cukup agar masyarakat berkonsentrasi memilih siapa pemimpin terbaik mereka.
“Ini kan tak sampai sebulan lagi kita Pemilu, hindarilah kegaduhan, debat-debat tak produktif apalagi saling mengejek, dan merendahkan,” kata Rudi kepada Waspada di Medan, Jumat (26/1).
Wakil rakyat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil XII Binjai Langkat itu, merespon berbagai tayangan di televisi dan media sosial dan platform penyiaran lainnya, yang cenderung menyesakkan ruang publik.
Saat ini, lanjut Rudi, masyarakat akan bersiap menghadapi pesta demokrasi, yakni memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, yang digelar tanggal 14 Februari 2024, tepatnya hari Rabu.
Dengan semakin dekatnya pesta demokrasi lima tahunan itu, Rudi berharap ada jeda waktu yang cukup dan memadai bagi masyarakat untuk lebih fokus, terutama terkait sosialisasi tentang siapa yang akan mereka coblos nanti.
“Saya kira ini lebih penting, karena mereka sudah menyiapkan nama sesuai pilihan, tetapi perlu dimaksimalkan lagi pemahaman, dan tata cara agar tidak keliru,” kata Sekretaris Komisi A DPRD Sumut ini.
Jika saat jelang Hari H, masyarakat terus dibebani dengan debat yang bahasannya bukanlah persoalan urgen, maka dikhawatirkan mengganggu bahkan cenderung menyesakkan ruang publik.
Karenanya, menurut Rudi, semua pihak termasuk pemuka lintas agama perlu terus mendorong peran aktif, partisipasi dan pencerahan dan pemahaman utuh kepada masyarakat agar Pemilu menjadi ajang kebersamaan, saling menghargai, dan sarana menjaga persatuan.
“Artinya, siapa yang dipilih itulah yang terbaik, dan setelah Pemilu, kita kembali bersama dan kita dukung bersama siapa yang menang nantinya. Ini saya kira yang perlu kita fokuskan, daripada terus berdebat, apalagi saling menjelekkan, dan membuat masyarakat bingung,” pungkas Rudi.
Rudi juga mengusulkan perlu dibuat aturan minggu tenang di platform penyiaran agar masyarakat tidak lagi dibebani pikiran yang mengganggu konsentrasi bahkan menjauhkan mereka untuk ikut berpartisipasi dalam Pemilu nanti. (cpb)