Scroll Untuk Membaca

Medan

Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti: Ciptakan Kampanye Sehat Dan Mendidik

Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti: Ciptakan Kampanye Sehat Dan Mendidik
ANGGOTA DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti. Waspada/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada):  Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti (foto) berharap kepada semua pasangan calon (paslon) Gubernur/Bupati maupun Walikota untuk menciptakan kampanye yang sehat dan mendidik.

“Ciptakan tema-tema kampanye yang sehat dan mendidik, jauhi saling sindir melalui pantun yang menimbulkan polemik, apalagi bernuansa SARA, agar Pilkada 2024 ini berkualitas dan demokratis,” kata Rudi kepada Waspada di Medan, Jumat (27/9).

Anggota DPRD Sumut terpilih 2024-2029 Dapil Sumut 12 Binjai Langkat dari Partai Amanat Nasional (PAN), ini merespon telah dimulainya pelaksanaan kampanye Pilkada 2024 pada 25 September 2024 dan berakhir pada 23 November 2024.

Menurut  Rudi, selama lebih kurang 53 hari berkampanye, semua paslon, termasuk di Sumut, sebagaimana diatur, adalah meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program untuk kesejahteraan masyarakat. 

“Boboti masyarakat dengan pola pemikiran yang cerdas, berwawasan, dan menggugah semangat mereka untuk berpartisipasi dan memilih pemimpin mereka,” katanya. 

Rudi mengimbau hendaknya kampanye tetap dalam perspektif yang menyehatkan demokrasi dan mendidik masyarakat, agar ikut membangun bangsa dan negara.

Menjawab wartawan tentang dialog dan interaksi yang menyudutkan lawan, Rudi menandaskan, sebaiknya dapat dihindari, apalagi terkesan menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan (SARA), pribadi atau partai politik.

Rudi tidak dapat memungkiri kampanye selama 53 hari ini akan terasa hangat dan panas, khususnya di Pemilihan Gubsu, karena selain diisi dua paslon, yang salah satunya didukung partai gemuk, juga terjadi di masa transisi atau peralihan kepemimpinan.

“Inilah sebenarnya kesempatan kita untuk memanfaatkan momentum untuk menyuarakan dan menyoroti misalnya sumber daya alam termasuk pertambangan, yang belum terkelola maksimal,” katanya.

Banyak yang hal yang perlu disoroti, begitu juga ajakan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin bervisi-misikan  kesejahteraan. “Ini jauh lebih memberi nuansa, ketimbang saling ejek dan sindir melalui pantun, yang terkesan membuang enerji,” katanya.

Pilkada ini, kata Rudi, adalah ajang adu gagasan, bukan memperlihatkan siapa yang kuat dan lemah. “Kalah menang itu biasa, tetapi hendaknya tidak meninggalkan kesan dendam dan sakit hati,” pungkasnya. (cpb)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE