MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Rudi Alfahri Rangkuti (foto) berharap peresmian jalan Tol Binjai-Langsa mulai Rabu (20/9) mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dewan juga mendukung selama fase pengoperasian, tidak ada pengutipan biaya alias gratis bagi pengguna jalan lintas Sumut via Binjai-Aceh itu.
“Kita tentu gembira tol Binjai-Langsa sudah dioperasikan, dan semoga semakin meningkatkan roda ekonomi masyarakat lokal,” kata Rudi, kepada Waspada melalaui sambungan telepon dari Binjai, Rabu (20/9).
Anggota dewan Fraksi PAN Dapil XII Binjai-Langkat ini merespon beroperasinya Tol Binjai-Langsa Segmen Stabat-Kuala Bingai sepanjang 7,55 kilometer, setelah sebelumnya Seksi 1 (Binjai-Stabat) sepanjang 12,3 kilometer juga telah dioperasikan pada 11 Februari 2022.
PT Hutama Karya (Persero) selaku pelaksana proyek memperkirakan tarif Jalan Tol Binjai–Langsa Segmen Stabat-Kuala Bingai sebesar Rp 1.262 per kilometer. Akan tetapi, besaran tarif tersebut akan ditetapkan usai Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terbit. Selama sosialisasi, tidak dikenakan tanpa biaya bagi pengguna jalan lintas itu.
Menyikapi hal itu, Rudi Alfahri yang juga caleg DPRD Sumut Dapil XII Binjai-Langkat ini mengapresiasi langkah pemerintah melalui PUPR yang merespon tingginya kebutuhan masyarakat, yang menggunakan jalan tol, terutama pasca memulihnya Covid-19.
“Masyarakat Binjai Langkat yang merupakan Dapil saya, antusias roda ekonomi mereka bangkit setelah terpuruk lebih 2 tahun akibat Covid-19,” kata Sekretaris Komisi A DPRD Sumut, ini.
Dijelaskan, keberadaan jalan tol tentu menjadi salah satu pendorong utama pulihnya perekonomian di Tanah Air, dan ini harus terus menerus didorong agar menjadi lebih normal seperti sediakala.
Kurangi Biaya Logistik
Apalagi, lanjut Rudi, jalan tol Sumut melalui Binjai ke Langsa di Aceh merupakan jalur konektivitas yang sebagian besar terhubung dengan kawasan produktif, yang dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
“Dan diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi pada setiap kawasan,” sebutnya.
Terkait dengan penggunaan kartu uang elektronik dan tidak dipungutnya biaya selama sosialisasi fase pengoperasian, Rudi menyambut gembira, karena tentu semakin menggairahkan dunia usaha.
“Ini juga membuat masyarakat, termasuk pengusaha berlomba memacu kreatifitas yang perlu kita dorong,” katanya.
Rudi berpendapat, jika dimungkinkan fase sosialisasi jalan tol diperpanjang hingga beberapa bulan ke depan, khususnya pergantian tahun 2023.
“Ya bagus juga kalau gratis terus sampai Desember 2023, karena masyarakat dan dunia usaha masih terbebani akibat Covid-19,” pungkas Rudi. (cpb)