MEDAN (Waspada.id): Anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga, berharap semua pihak, termasuk masyarakat tetap bersabar dan memberi kesempatan kepada kepolisian untuk melakukan penyelidikan atas terbakarnya rumah kediaman Hakim Tipikor Khamazaro Waruwu.
“Saya kira berikan kesempatan untuk pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan atas terbakarnya kediaman Hakim Tipikor Khamazaro Waruwu, yang memimpin sidang korupsi di Dinas PUPR,” kata Zeira kepada Waspada.id, Selasa (11/11).
Politisi PKB itu merespon upaya Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr Jean Calvijn dan jajarannya, yang terus mengumpulkan data dan memintai keterangan saksi- saksi, pasca terbakarnya rumah Khamozaro Waruwu pada Selasa 4 November 2025 lalu.
Hingga kini, tim penyidik telah memintai keterangan dari 34 saksi tambahan dari berbagai pihak dan menghimpun data dari keterangan saksi korban, pihak security, serta hasil pemeriksaan dari pihak petugas pemadam kebakaran, masyarakat komplek, dinas sosial, kepling dan lainnya.
Kombes Pol Jean Calvijn menegaskan bahwa proses penyelidikan masih terus berjalan dan membutuhkan waktu agar hasilnya benar-benar akurat. “Mohon kesempatan, kami akan menyampaikan hasil berikutnya dalam waktu dekat,” pungkasnya.
Menyikapi hal itu, anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menerima, membaca atau menyerap informasi terkait terbakarnya rumah hakim Khamozaro, yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Kita semua ingin aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus kebakaran ini, serta memberikan perlindungan penuh kepada Hakim Khamozaro Waruwu dan keluarganya,” ujar Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut, ini.
Namun di sisi lain, Zeira berharap kepolisian bekerja secara profesional, dan tetap berpegang pada alat bukti yang cukup, agar kasus ini terang benderang.
Berkaitan dengan kasus yang mendapat perhatian dari masyarakat karena sang hakim menyidangkan kasus besar, Zeira berharap kepolisian selain profesional, juga transparan serta tidak mudah dipengaruhi oleh tekanan dari berbagai pihak.
“Kita berhadap tentu saja siapa para pelaku terkuak, dan harus diusut sampai tuntas, ” pungkas Zeira. (Id06)
,












