MEDAN (Waspada): DPRD Sumut prihatin harga sembilan bahan pokok (Sembako) makin melejit jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Untuk mencegah kian melambungnya harga-harga, dewan mendesak pemerintah segera melakukan operasi pasar.
“OP saya kira harus dilaksanakan sebagai bentuk intervensi dan pencegahan penurunan harga-harga sembako,” kata anggota DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga (foto) kepada Waspada di Medan, Rabu (21/12).
Anggota dewan dari Fraksi Nusantara itu merespon naiknya sejumlah sembako, termasuk beras yang naik dari Rp 12.000 jadi Rp 13.000 per kg di sejumlah pasar tradisional di Medan. Begitu juga harga cabai di Binjai, Deli Serdang yang meroket dari Rp 40.000 per kg menjadi Rp 60.000 / kg.
Merespon kenaikan ini, Zeira menyebutkan, kenaikan itu akan menjadi tren negatif bahkan bisa melebihi ambang batas normal.
“Kita dapat informasi dari ibu-ibu yang belanja bahwa harga sembako naik jelang Nataru, mereka mengeluh bahkan ada yang menahan diri untuk tidak membeli cabai karena harganya sangat mahal,” ujarnya.
Pihaknya berharap satuan vertikal seperti Bulog, dan dinas terkait di bawah Pemprovsu, termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta jajaran kepolisian untuk mencermati dinamika harga yang sangat dibutuhkan masyarakat.
“Kemudian, kita ingin langkah-langkah terpadu menstablkan harga ini bertujuan agar tidak terjadi spekulasi harga, dan munculnya mafia sembako,” ujarnya.
Terkait OP, lanjut Zeira, bila perlu juga digelar Gelar Pasar Murah bekerjasama dengan produsen sembako/Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan distributor pangan untuk menjaga stabilitas harga pangan tetap terjaga.
Selain itu, Zeira minta Disperindag untuk mencari tahu penyebab kenaikan harga dan upaya mengatasinya. “Atau apakah terjadi keterlambatan pasokan barang ke pasar tradisional dan eceran, yang menyebabkan harga naik, disengaja atau bagaimana,” katanya.
“Kalau di tingkat pedagang yang mulai mengurangi pasokannya karena pasar akan tutup selama lebaran, kita harapkan stok dari dinas terkait disiapkan, begitu juga jika pedagang yang mulai mudik, sehingga tidak mendistribusikan barang,” jelasnya.
Zeira berharap pemerintah harus menjaga agar kebutuhan konsumen tetap terpenuhi dengan harga wajar menjelang Nataru. “Ini kan kita belum pulih dari Covid-19, sehingga diharapkan jangan ada lagi beban yang membuat daya beli makin anjlok,” pungkasnya. (cpb)