MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga (foto) berpendapat, calon penjabat (Pj) Gubsu yang nanti dipilih Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memiliki tugas berat, yakni salah satunya harus mengamankan dan menyukseskan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
“Sosok Pj Gubsu harus memiliki integritas dan juga mampu menjalankan roda pemerintahan, dan yang terpenting mengamankan Pemilu 2024 dengan tentram dan kondusif,” kata Zeira kepada Waspada, di Medan, Minggu (6/8).
Anggota dewan dari Fraksi Nusantara ini merespon telah disahkannya tiga Pj Gubsu ke Kemendagri pekan lalu, sehubungan dengan akan berakhirnya masa jabatan Edy Rahmayadi dan Wakilnya, Musa Rajekshah pada 5 September 2023.
Ketiganya Sekda Provsu Arief Sudarto Trinugroho; Dirjen Bina registrasi perwilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA; dan Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik di Jakarta, Larso Simbolon,
Merespon hal itu, Zeira yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumut ini berpendapat, pihaknya tidak mempermasalahkan siapa di antara ketiganya yang nanti akan ditunjuk.
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengangkatan Pj Kepala Daerah, bahwa usulan nama calon Pj Gubernur hanya bisa dari dua lembaga, yakni DPRD dan Kemendagri. Masing-masing dari mereka mengusulkan tiga nama, sehingga nantinya akan ada enam nama kandidat yang muncul.
Lalu oleh Menteri Dalam Negeri, enam nama ini diseleksi lagi hingga berkurang menjadi tiga nama. Lalu tiga nama ini yang diserahkan kepada Presiden untuk ditetapkan satu sebagai Pj Gubernur.
Dijelaskan Zeira, pihaknya berharap sosok Pj Gubsu yang memimpin Sumut hingga Gubsu defenitif terpilih, haruslah sosok yang mampu menjalankan roda pemerintahan, menjaga sinergiritas antarinstansi, dan yang terpenting mengamankan Pilkada aman tentram serta kondusif.
Seperti diketahui, Pemilu 2024 yang di antaranya memilih kepala daerah, legislatif dan presiden digelar serentak, termasuk di Sumut. Terdapat 44 kepala daerah termasuk Gubsu Edy Rahmayadi dan sejumlah bupati/walikota yang mengundurkan diri di perhelatan akbar itu. Tahun 2019 lalu, Sumut berhasil menjalankan pesta demokrasi serentak itu secara aman, lancar dan demokratis.
Dengan tugas yang berat ini, Zeira berharap sosoknya nanti juga harus independen. “Saya hanya meminta siapa pun orangnya, mau dari instansi mana tentunya harus independen,” tegasnya.
Terkait dengan sosok secara keeselonan, Zeira menyebutkan, sejauh ini hanya Arif Sudarto Trinugroho yang memenuhi syarat. “Sekda Pak Arif adalah pejabat Pemprovsu yang sudah berpengalaman memimpin organisasi pemerintahan di Sumut,” ujarnya,
Ditanya apakah Arif layak jadi Pj Gubsu, Zeira berpendapat, jika memang hal tersebut terwujud, pihaknya tidak mempermasalahkannya. “Silakan saja,” ujarnya singkat. (cpb)