Scroll Untuk Membaca

Medan

Angka Kejahatan Menurun, Sinergi Poldasu Dan Masyarakat Terus Ditingkatkan

Angka Kejahatan Menurun, Sinergi Poldasu Dan Masyarakat Terus Ditingkatkan
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Menurunnya angka kejahatan di Sumatera Utara tidak terlepas dari terbangunnya sinergi antara jajaran Polda Sumut dengan masyarakat di daerah ini. Karena itu, sinergi dua komponen bangsa ini perlu dipertahankan bahkan terus ditingkatkan.

Hal itu dikatakan Dr Dedi Sahputra, MA dosen Fisipol Universitas Medan Area (UMA) di Medan, Ahad (31/3). “Apresiasi kepada jajaran Polda Sumut karena turunnya angka kejahatan di daerah ini. Sinergitas antara Polda Sumut dengan masyarakat perlu terus ditingkatkan,” ujarnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Angka Kejahatan Menurun, Sinergi Poldasu Dan Masyarakat Terus Ditingkatkan

IKLAN

Dr Dedi juga memberikan apresiasi kepada kepemimpinan Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi yang telah mempioritaskan pemberantasan Narkoba di wilayah hukum Sumatera Utara. ”Narkoba ini adalah sebab dari beberapa tindak kejahatan lainnya,” katanya.

Karena Narkoba, sambungnya, orang bisa mencuri. Karena Narkoba juga orang bisa merampok, bahkan membunuh. “Karena itu prioritas Kapolda Sumut untuk memberantas penyalahgunaan Narkoba adalah suatu hal yang strategis,” tandasnya.

Angka Kejahatan


Sebelumnya diberitakan, Polda Sumut merilis angka kejahatan di Sumatera Utara yang menurun sebesar 12,9 persen pada 2024. Penurunan angka kejahahatan selaras dengan gencarnya Polda Sumut memberantas peredaran Narkoba.

Polda Sumut mencatat ada sebanyak 45.413 laporan aksi kejahatan yang terjadi di seluruh wilayah Sumut sepanjang tahun 2023. Dari data tersebut, diasumsikan bahwa tindak kejahatan itu terjadi setiap 8 menit 30 detik.

“Angka kejahatan yang kami terima laporannya adalah 45.413. Maka kemudian kita bisa lihat bagaimana statistik kriminalitas di Sumut, seperti yang sudah kita sampaikan di sini, bahwa selang waktu kejahatan kita 8 menit 30 detik. Artinya, setiap 8 menit 30 detik ada satu hal yang bisa menggangu kamtibnas di Sumut ini,” kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi saat rilis akhir tahun di Polda Sumut, Jumat (29/12/2023).

Agung mengatakan dari total laporan tersebut, 70,6 persen atau sekitar 32.074 di antaranya telah berhasil diselesaikan. Sementara, pelaku yang ditahan atas aksi kejahatan itu sebanyak 11.251 orang.

Lalu, mantan Kapolda Riau itu memerinci ada 50.836 korban kejahatan di Sumut sepanjang 2023. Mayoritas korban itu terdiri dari laki-laki, yakni sebanyak 63,36 persen, sedangkan perempuan di angka 36,64 persen.

“Korban kejahatan ini kita bisa dilihat bahwa laki-laki menjadi punya potensi korban kejahatan lebih tinggi, yakni 63,36 persen dari pada perempuan 36,64 persen,” sebutnya.

Agung menjelaskan bahwa pihaknya telah menganalisis pemicu kejahatan di Sumut. Hasilnya menunjukkan bahwa salah satu pemicunya adalah narkoba. Selain itu, faktor latar belakang pendidikan masyarakat juga menjadi penyebabnya.

“Kita bisa lihat bahwa pelaku kejahatan yang kita identifikasi berdasarkan pendidikannya, yang paling sedikit adalah yang sudah kuliah. Artinya masyarakat yang terdidik itu sedikit melakukan kejahatan dari pada masyarakat yang kurang terdidik,” kata Agung.

Jenderal bintang dua itu mengatakan dalam kurun waktu enam bulan terakhir, tingkat kejahatan di Sumut itu turun hingga 22,37 persen. Agung menyebut kurun waktu itu merupakan proses masa tugasnya sebagai Kapolda Sumut. Untuk diketahui, Agung dilantik menjadi Kapolda Sumut pada Juli 2023.

“Kemudian selama enam bulan terakhir kita bisa melihat bagaimana kecenderungan kejahatan ada penurunan yang cukup signifikan, yaitu 22,37 persen. Ini tentu dari satu proses di mana enam bulan terakhir masa tugas saya sebagai Kapolda yang mana kita bisa bersama PJU yang ada di Sumut ini dan jajaran merumuskan bagaimana kita mengendalikan satu kondisi keamanan kamtibmas yang lebih baik,” pungkasnya.

Karena Patroli

Polda Sumut menyebutkan tindakan kejahatan menurun di wilayahnya karena ada peningkatan patroli. “Terbukti pada September-Desember 2023 angka kejahatan jalanan di Kota Medan dan daerah lainnya menurun setelah ditingkatkan patroli presisi,” ujar Wakil Kepala Polda Sumut Brigjen Pol. Rony Samtama di Medan, Kamis.

Rony mengatakan, data rekapitulasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat pada September-Desember 2023 cenderung mengalami penurunan dengan jumlah 22,37 persen.

Kejahatan yang cenderung menurun terjadi tersebut, dia mengatakan pada tindakan aksi begal, geng motor maupun lain-lain yang sudah ditangkap oleh petugas. “Hasil pengungkapan itu di antaranya komplotan begal ditangkap di Belawan yang seluruh positif narkotika,” ucapnya.

Karena itu, menurut Rony, Polda Sumut terus berkomitmen dalam pemberantasan Narkoba serta menjadi program prioritas menjadi Narkoba sebagai musuh bersama.

Program ini merupakan rencana Polda Sumut tahun di antaranya pemberantasan narkotika yang rutin melaksanakan kegiatan pemberantasan Narkoba dan program rehabilitasi sukarela kepada masyarakat.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menambahkan pelabuhan maupun bandara juga diperketat pengawasannya untuk mengantisipasi masuknya Narkoba dan daerah lain-lain. “Penangkapan ini merupakan komitmen Polda Sumut dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah ini,” tuturnya.

Hadi mengatakan kepada wartawan, Selasa (26/3), gencarnya pemberantasan Narkoba dalam enam bulan ini berdampak dengan turunnya tren angka kejahatan di Sumatera Utara sebesar 12,9 persen.

“Polda Sumut dalam pengungkapan tindak pidana yang dilakukan 2023 hingga 2024 menempati ranking dua nasional, berhasil mengamankan barang bukti Narkoba 1.122,35 kg (1 ton lebih),” ujarnya.

Berkaitan dengan kasus Narkoba, Hadi mengatakan, sepanjang 2023 sebanyak 11 tersangka telah divonis hukuman mati pengadilan. Sedangkan di tahun 2024 sebanyak 22 tersangka menunggu vonis mati dari pengadilan. “Hukuman mati terhadap tersangka tindak pidana narkotika membuktikan komitmen Polda Sumut memberantas peredaran Narkoba di Sumatera Utara,” kata dia.

Selain penindakan terhadap pelaku Narkoba, Polda Sumut merehabilitasi pengguna narkoba. Tercatat pada 2023 telah dilakukan rehabilitasi 815 orang dan pada 2024 (Januari hingga 24 Maret 2024) sebanyak 156 orang.

“Untuk pengungkapan tindak pidana Narkoba sepanjang 2023 sebanyak 5.225 kasus dengan tersangka 6.570 orang. Barang bukti sabu-sabu 1.122,35 kg, ganja 2.259.01 kg, pohon ganja 395.064 batang, ladang ganja 155 hektar dan pil ekstasi 181.675,50 hektar,” jelas.

Sedangkan pengungkapan selama Januari hingga 24 Maret 2024 sebanyak 1.021 kasus dengan tersangka 1.395 orang. Barang bukti sabu-sabu 212,09 kg, ganja 221,94 kg serta pil ekstasi 59.286,50 butir.

Hadi Wahyudi mengatakan, Polda Sumut bersama Polres jajaran terus melakukan penindakan terhadap para pelaku jaringan Narkoba. “Razia di wilayah perbatasan juga masih terus ditingkatkan,” sebutnya.(m05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE