APPSINDO Milenial Kota Medan: Pedagang Benarkan Tolak Revitalisasi

  • Bagikan
KETUA Appsindo Milenial Medan Dedi Harvisyahari (kiri) didampingi tokoh pedagang Guntur Limbong. Waspada/Ist
KETUA Appsindo Milenial Medan Dedi Harvisyahari (kiri) didampingi tokoh pedagang Guntur Limbong. Waspada/Ist

MEDAN (Waspada):  Ketua DPD Asosiasi Pedagang Psar Seluruh Indonesia {APPSINDO) Milenial Kota Medan, Dedi Harvisyahari, menegaskan bahwa para pedagang benar menolak revitalisasi Pusat Pasar Medan.

Hal itu dikatakan Dedi Harvisyahari kepada wartawan, Sabtu (5/10), merespon spanduk penolakan revitalisasi Pasar Pusat Pasar Medan berdiri dan terpasang di setiap sudut dan seputaran Pasar tradisional dalam naungan Pemko Medan c/q PUD Pasar Medan.

Terpasangnya beragam spanduk itu, menjawab keresahan dan kegelisahan ribuan pedagang yang secara tegas menolak rencana revitalisasi yang informasinya beredar di kalangan pedagang Pasar Pusat Pasar Medan.

Menyikapi hal itu, Dedi Harvisyahari membenarkan pemasangan spanduk penolakan revitalisasi secara tegas.

“Kami mengecam keras pernyataan Walikota Medan di laman media sosialnya, bahwa pedagang setuju adanya revitalisasi Pusat Pasar Medan, dan saya nyatakan itu hoaks, ” tegas Dedi Harvisyahari didampingi Guntur Limbong pengurus Appsindo Sumut dan tokoh pedagang Pasar Pusat Pasar Medan.

Artinya, tidak ada persetujuan dan MoU/perjanjian yang dibuat pada saat rapat di kantor Walikota Medan, kenapa berani, menyatakan itu? ” sesalnya.

“Kami tetap meminta pasar pusat pasar itu di renovasi/direhab bukan di revitalisasi, apalagi oleh investor, ya renovasi dengan anggaran Pemko Medan atau minta ke pemerintah pusat melalui kementerian PUPR yang selama ini bisa dia ( walikota ) minta untuk bangun fly over dan yang lainnya, masak untuk Pasar Pusat Pasar,, digandeng investor? Ini logikanya dimana? ” tanya Dedi aneh.

Dijelaskannya, Pasar Aksara bisa dibangun oleh kementerian PUPR, kota tua bisa di renovasi oleh kementerian PUPR, kenapa pula Pasar Pusat Pasar harus dengan investor.

Diketahui sejak aksi pedagang di kantor Walikota Medan sehingga Dirut PUD Pasar Suwarno, SE , di non aktifkan, pedagang terus melakukan perlawanan terhadap wacana Pemko Medan untuk merevitalisasi Pasar Pusat Pasar Medan.

“Pemko Medan akan merugi bila Pasar ini dibangun oleh investor dan akan menghabisi ratusan karyawan PUD Pasar Medan sebagai BUMD Pemko Medan yang kehilangan potensi pendapatan yang paling besar dari 3000 lebih pedagang pemilik kios/stand.

Dedi Harvisyahari yang juga Presidium Garuda Merah Putih Community Sumatera Utara itu menyebutkan, kami tetap menolak revitalisasi Pasar Pusat Pasar dan merasa setuju, jika pasar ini direnovasi dan itu harga mati. (rel)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *