MEDAN (Waspada): Penangkapan bos Judi Apin BK (ABK) oleh Polda Sumut mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Hal itu telah membuktikan komitmen Kapoldasu Irjen Pol. Panca Putra Simanjuntak, M.Si terhadap memberantasan judi, sekaligus menjawab keraguan sementara pihak pada komitmen memerangi penyakit masyarakat ini.
Hal itu dikatakan dosen Fisipol Universitas Medan Area (UMA) Dr Dedi Sahputra, MA terkait penangkapan bos judi oleh Polda Sumut. “Dengan penangkapan ini, maka semakin meneguhkan komitmen yang ditunjukkan Kapolda Sumut terhadap pemberantasan judi di Sumatera Utara,” ujarnya, Sabtu (22/10).
Kepada masyarakat dia mengimbau agar mendukung Langkah-langkah hukum yang dilakukan Poldasu dalam pemberantasan judi. Sedangkan kepada jajaran Poldasu dia mengharapkan untuk semakin menegaskan komitmen tidak saja dalam hal pemberantasan judi, tetapi juga dalam hal berbagai pelayanan kepada masyarakat lainnya dalam peneggak hukum.
“Dengan begitu maka grafik kinerja Poldasu akan terus naik dan kepercayaan masyarakat juga akan terus meningkat dan menjadikan polisi sebagai lembaga penegak hukum yang semakin Presisi dari waktu ke waktu,” sebutnya.
Penangkapan ABK
Sebelumnya diberitakan Komitmen Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, memburu bos judi online ABK alias J akhirnya berhasil. Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, mengatakan ABK sudah menyerahkan diri.
“Komitmen kita memburu para bos judi online. Kita telah mengirim anggota untuk menyelidiki para bos judi online yang melarikan diri ke luar negeri. Hari ini, salah seorang bos judi online ABK telah menyerahkan diri,” katanya, Sabtu (15/10).
Listyo mengatakan, ABK direncanakan tiba di tanah air Jumat (14/10) malam. Apin BK melarikan diri ke Singapura setelah markas judi online miliknya yang berada di Warung warna Warni Komplek Cemara Asri digerebek Poldasu pada Senin (9/8) malam. Paska pengerebekan, Apin BK ditetapkan tersangka bersama anggotanya bernama Niko Prasetyo, yang merupakan operator.
Poldasu sendiri sudah melimpahka berkas Niko Prasetyo ke kejaksaan sementara Apin BK masih buron hingga akhirnya dilakukan Red Notis Interpol. Selain Apin BK dan Niko Prasetyo, penyidik Ditreskrimsus Poldasu juga menetapkan 14 orang mantan anggota Apin BK sebagai tersangka.
Sebanyak 15 orang ditangkap di Pekan Baru Riau pekan lalu namun hanya 14 orang yang memenuhi unsur dijadikan tersangka sedangkan satu orang sebagai saksi, karena dalam pemeriksaan saksi tersebut baru saja bekerja di markas judi online Apin BK, menyusul penggerebekan yang dipimpin langsung Kapoldasu Irjen Panca Putra Simanjuntak.
Diketahui, Apin BK ditengarai mengelola 21 situs judi online yang bermarkas di Warung Warna Warni (WWW) yang berkedok kuliner Komplek Cemara Asri, Kec Percut Sei Tuan.
Adapun situs judi online itu antara lain, LEBAH4D, DEWAJUDI4D dan LARIS4D,
“Apin BK telah mengelola sedikitnya 21 situs/website judi onlie yang bermarkas di Komplek Cemara Asri. Dari 21 situs itu, Apin BK dapat memperoleh omzet hampir Rp.1 milyar setiap hari. Website judi online yang diadopsi dari luar negeri telah dikordinasikan untuk ditutup,” kata Panca, pasca penggerebekan lokasi judi itu.
Disebutkan, dari penggerebekan yang dilakukan di Gedung berlantai 3 Warna Warni Komplek Cemara Asri, telah disita puluhan unit laptop, computer, puluhan buku rekening dan ATM dan lain-lain.
Bahkan, sebanyak 107 rekening terkait perjudian di Komplek Cemara Asri, Kel Medan Estate, Kec Percut Sei Tuan, Kab Deli Serdang, sudah diblokir.
Adapun barang bukti yang disita antara lain, 264 layar monitor, 151 CPU, 20 router, 24 laptop, 105 handphone (HP), 19 buku tabungan, 26 ATM, 560 kartu perdana dan 20 CCTV. Polisi juga mengamankan foto kopi kartu keluarga, id pegawai para operator dan barang bukti lainnya, termasuk ratusan rekening.(m05)