MEDAN, (Waspada.id) : Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Sumatera Utara (Sumut) menggelar pameran pariwisata bertajuk ASTINDO Travel Fair (ATF) 2025, di Mall Center Point, mulai tanggal 30 Oktober hingga 2 November 2025. Pameran diikuti oleh 17 pelaku pariwisata (travel agent) di Sumatera Utara (Sumut), Tourism Malaysia dan 9 rumah sakit dari Malaysia yang tergabung dalam Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), serta berbagai peserta lainnya seperti cruise line, klinik kecantikan, dan food & beverage (F&B) brand serta Bank BCA yang turut meramaikan pameran menargetkan transaksi hingga Rp10 miliar.
“Pameran ASTINDO Travel Fair 2025 menargetkan dapat menghasilkan transaksi antara Rp7 miliar hingga Rp10 miliar,” ungkap Ketua ATF, Christian Salim, didampingi Ketua Ketua ASTEX, Nawan Syahputra; Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, M Odi Anggia Batubara; Konsul Pelancongan dari Malaysia Tourism, Puan Rosalina Abdul Rahim; dan Direktur Marketing MHTC Indonesia, Rahmatullah Baragau, dalam keterangan persnya di Medan, Selasa (28/10).
Menurut Christian Salim, ASTINDO Travel Fair 2025 merupakan event tahunan yang sudah empat kali digelar sebagai bentuk komitmen ASTINDO dalam mendukung pertumbuhan industri pariwisata, baik domestik maupun internasional. “Setiap tahun, ATF menjadi wadah strategis bagi para pelaku usaha pariwisata untuk memperkenalkan dan memasarkan produk unggulan mereka secara langsung kepada masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, ASTINDO berupaya merangkul seluruh pelaku industri pariwisata, mulai dari agen perjalanan, hotel, maskapai penerbangan, destinasi wisata, hingga sektor pendukung lainnya, untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan penjualan produk dan layanan wisata terbaik mereka.
“ATF juga menjadi ajang branding dan promosi bagi perusahaan peserta agar semakin dikenal oleh publik luas serta memperkuat kolaborasi antar pelaku industri, khususnya di bidang kepariwisataan,” terang Christian Salim.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, M Odi Anggia Batubara, mengapresiasi digelarnya ATF 2025 di Mall Center Point.
“Kita berharap ASTINDO dapat mempromosikan Kota Medan kepada pelaku-pelaku usaha pariwisata mancanegara agar masyarakatnya mau berwisata ke Sumut, khususnya kota Medan,” ujar Odi.
Partisipasi Tourism Malaysia dalam Astindo Travel Fair 2025 ini merupakan wujud komitmen Tourism Malaysia dalam mendukung kegiatan promosi oleh para pelaku industri pariwisata di pulau Sumatera, khususnya kota Medan. Hal ini sejalan dengan promosi kampanye Visit Malaysia 2026, yang mengusung tema “Malaysia a Sustainable Destination & Riich in Culture”.
Konsul Pelancongan Tourism Malaysia Medan, Rosalina Abdul Rahim mengatakan bahwa Visit Malaysia 2026 tentunya bukan hanya sekedar kempen. ia sejalan dengan upaya Malaysia dalam membangun destinasi lestari atau berkelanjutan yang kaya dengan budaya, menjadi elemen penting dalam menarik pelancong berpendapatan tinggi dan memperkukuh daya saing sebagai antara destinasi pilihan utama di peringkat antarabangsa. Pemilihan beruang matahari malaya sebagai maskot VM 2026 juga sejalan dengan upaya Malaysia dalam kegiatan konservasi dan perlindungan satwa liar. “Malaysia mensasarkan kedatangan pelawat yang berkemampuan tinggi untuk berbelanja, di samping memastikan matlamat sustainable tourism tercapai”, ujarnya.
Dalam Astindo Travel Fair 2025 ini, bersama partner agent Tourism Malaysia menawarkan paket-paket percutian menarik ke destinasi yang belum banyak dikenali oleh masyarakat di Sumatera Utara, yaitu ipoh, Cameron Highland, Melaka, dan sebagainya. Yang lebih istimewa lagi, di Astindo Travel Fair 2025 ini, Tourism Malaysia menggandeng Almeerah Plaza Tour untuk membangunkan paket Umrah Stop-Over Kuala Lumpur dan Paket Wisata Halal (Islamic Tourism). Tak hanya paket-paket lilburan, Tourism Malaysia Medan juga menggandeng institusi pendidikan (education consultant) untuk berbagi informasi mengenai universitas-universitas terbaik di Malaysia.
Sebagai informasi, tahun 2024, Malaysia telah mencatatkan 38 juta pelawat asing dan Indonesia merupakan pasar wisatawan terbesar kedua ke Malaysia setelah Singapura, dengan 4,1 juta kunjungan pelawat asing. Sementara itu, dari bulan Januari hingga Agustus 2025, Malaysia telah mencatatkan sebanyak 28.2 juta pelawat asing meningkat 14.5%, dengan rekod kedatangan wisatawan dari Indonesia seramai 2.9 juta meningkat 6.8% dibanding periode yang sama. Tourism Malaysia Medan optimis bahawa jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia akan terus meningkat, memandangkan pasaran Sumatera menawarkan lebih daripada 200 penerbangan langsung setiap minggu ke Malaysia dari bandar-bandar seperti Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang dan Batam, serta kemudahan feri dari Asahan, Dumai dan Batam yang beroperasi hampir 290 kali seminggu.
Direktur Marketing MHTC Indonesia, Rahmatullah Baragau, menambhakan dalam pameran ATF 2025 ini, pihaknya mengenalkan mengenai wisata medis dimana Malaysia merupakan salah satu negara dengan layanan terbaik di dunia.
“ATF 2025 ini juga akan memperkenalkan wisata medis dengan layanan dan fasilitas kesehatan terbaik dunia,” tambahnya.
Pertemuan Bisnis
Ketua ASTEX, Nawan Syahputra, mengatakan pada tanggal 2-6 November 2025 juga akan digelar pertemuan bisnis antara pelaku pariwisata yang tergabung dalam DPD ASTINDO Sumut dengan sebanyak 119 pelaku pariwisata dari berbagai mancanegara. Di antaranya dari Malaysia, China dan Australia.
“Kita akan mengenalkan berbagai objek pariwisata di Sumut kepada pelaku pariwisata mancanegara. Kita juga akan mengajak mereka mengunjungi berbagai objek pariwisata tersebut. Harapannya, para pelaku pariwisata mancanegara ini dapat mempromosikan objek pariwisata kita kepada masyarakat di masing-masing negara mereka dan mengajak masyarakatnya untuk berwisata ke Sumatera Utara,” katanya.(Id12)











