Scroll Untuk Membaca

Medan

Atasi Delay, DPD Dorong Pemerintah Minta Pintu Khusus Untuk Jemaah Haji Ke Saudi

Atasi Delay, DPD Dorong Pemerintah Minta Pintu Khusus Untuk Jemaah Haji Ke Saudi
Anggota Komite 3 DPD RI, Dedi Iskandar Batubara (kanan) bersama Ketua PPHI Embarkasi Medan Ahmad Qosbi Nasution di Asrama Haji Medan, Sabtu (25/5).Waspada/Surya Efendi
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Delay atau masalah keterlambatan penerbangan jemaah calon haji Indonesia menuju maupun dari Arab Saudi hampir setiap tahunnya terjadi.

Terbaru, jemaah calon haji Kloter 11 Embarkasi Medan merasakan keterlambatan itu. Jemaah calon haji asal Batu Bara, Medan dan Nias Utara itu baru take off dari Kualanamu International Airport (KNIA), Sabtu (25/5) pukul 00.55 WIB molor 7 jam dari jadwal semula Jumat (24/5) pukul 17.55 WIB.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Atasi Delay, DPD Dorong Pemerintah Minta Pintu Khusus Untuk Jemaah Haji Ke Saudi

IKLAN

Anggota DPD RI asal Sumatera Utara (Sumut), Ustadz H. Dedi Iskandar Batubara merespon hal tersebut. Dedi anggota DPD Komite 3 urusan haji itu pun menyebut delay bisa dimaklumi, namun harus dievaluasi.

‘’Kita maklum karena traffic flight luar biasa padat bandara Madinah dan Jeddah karena semua penerbangan dari seluruh dunia akan take off dan landing dari sana,’’ kata Dedi.

Dedi Iskandar Batubara saat bersama Kakanwil Kememang Sumut yang juga Ketua PPIH Emarkasi Medan Ahmad Qosbi Nasution mengatakan itu kepada Waspada sebelum melepas keberangkatan Kloter 12 Embarkasi Medan dari Asrama Haji menuju Kualanamu International Aiport (KNIA), Sabtu (25/5) malam.

Dedi pun menyebut keterlambatan itu masih dalam batas toleransi. Namun, seharusnya sejak awal harus diantisipasi oleh pihak Garuda maupun Kementerian Agama dengan memberikan langkah-langkah antisipatif.

‘’Kita berharap ke depan semakin baik lah. Pasti dievaluasi,’’ cetusnya.

Sebagai jemaah haji terbesar dan paling banyak, kata Dedi, Indonesia semestinya mendapatkan layanan yang baik dari Pemerintah Arab Saudi.

‘’Kita berharap akan ada layanan lebih diberikan Pemerintah Arab Saudi kepada jemaah kita,’’ ucapnya.

Layanan lebih yang diharapkan itu tentunya dengan kerjasama negara dengan negara yakni Indonesia dan Arab Saudi, termasuk fasilitas layanan penerbangan jemaah haji.

‘’Mungkin ke depan perlu juga dipikirkan Pemerintah Saudi barangkali membuka pintu khusus jemaah Indonesia di kedatangan bandara Jeddah dan Madinah,’’ tuturnya.

Dedi menyebut permintaan pintu khusus itu tidak mustahil karena 241 ribu jamaah kita gak ada apa-apanya dibanding negara-negara Eropa, Nigeria dan sebagainya.

‘’Ya kita harus minta prioritas karena jemaah kita banyak. Supaya tidak ada lagi keterlambatan flight,’’ harapnya.(m29)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE