MEDAN (Waspada.id): Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan memastikan dukungannya terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan fokus pada pengawasan dan edukasi keamanan pangan kepada penjamah makanan di sekolah.
“Kami melakukan pengawalan. Contohnya, kemarin kami menjadi pemateri pada kegiatan yang diundang oleh koordinator regional untuk penjamah makanan. Hari ini juga ada rapat terkait MBG,” ujar Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Meda, Mojaza Sirait, S.Si, Apt, pada Minggu (2/11).
Menurutnya, pengawalan BBPOM difokuskan pada pemberian sosialisasi dan pendampingan kepada penjamah makanan agar memahami dan menerapkan prinsip keamanan pangan.
“Kalau mereka paham dan melaksanakannya, maka gizi makanan akan terjaga dan kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan bisa dihindari,” jelasnya.
Selain melakukan sosialisasi, BBPOM juga siap bertindak apabila terjadi KLB pangan di wilayah Sumatera Utara.
“Kalau terjadi KLB, kami siap karena tugas kami melakukan pengujian sampel,” ujarnya.
Terkait kewenangan penindakan, pihaknya menegaskan bahwa BBPOM berperan sebagai lembaga pendukung dan pengawal teknis.
“Ketika menemukan pelanggaran, apakah bisa dilaporkan oleh BBPOM atau tidak, itu dikembalikan ke Badan Gizi Nasional (BGN). Kami hanya mensuport sesuai kewenangan yang ada saat ini. Dalam konteks ini kami menyebutnya pengawalan, supaya hasilnya bersama-sama menjadi baik,” tambahnya.
Menanggapi kasus keracunan siswa di salah satu sekolah di Laguboti, yang hasil uji sampelnya diketahui melebihi ambang batas, BBPOM Medan menyatakan telah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Sumatera Utara.
“Kita bagian dari Satgas di Sumut, dan hasilnya sudah kita serahkan ke Satgas,” pungkasnya.
Dengan langkah pengawalan tersebut, BBPOM Medan berharap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di Sumatera Utara berjalan aman, sehat, dan berkualitas bagi anak-anak sekolah.(id20)
