MEDAN (Waspada.id): Diagram Indonesia Centre menilai tuduhan mantan Wali Kota Medan Aulia Rahman yang menyebut Rico Waas selaku Wali Kota Medan memplagiat visi dan misi Aulia Rahman sebagai tuduhan tidak berdasar, tidak beretika, dan mencerminkan kegagalan mempertanggungjawabkan kekuasaan di masa lalu.
Sekretaris Eksekutif Diagram Indonesia Centre Taufiq Hidayah Tanjung menegaskan bahwa Aulia Rahman pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Medan dan juga pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan. Dengan kewenangan sebesar itu, seharusnya visi dan misi dibuktikan melalui kerja nyata dan kebijakan konkret. Namun hingga hari ini, tidak ada capaian kebijakan yang dapat ditunjukkan kepada publik sebagai bukti bahwa visi tersebut pernah dijalankan saat ia berkuasa.
“Ketika memiliki kekuasaan, visi dan misi tidak dijalankan. Setelah tidak lagi berkuasa, justru menuduh Rico Waas sebagai Wali Kota Medan memplagiat visi dan misi Aulia Rahman. Ini bukan kritik yang sehat, melainkan upaya mengalihkan perhatian dari kegagalan menjalankan amanah jabatan,” tegas Taufiq di Medan, Senin (22/12).
Lebih lanjut Taufiq yang juga kandidat Doktor Komunikasi dari UIN Sumatera Utara menilai, menuduh plagiarisme visi–misi tanpa rekam jejak implementasi adalah bentuk penghindaran tanggung jawab politik. Gagasan yang tidak pernah dibuktikan melalui kebijakan dan kerja nyata tidak layak diklaim sebagai prestasi, apalagi dijadikan dasar untuk menyerang pihak lain di ruang publik.
Taufiq menegaskan publik dapat menilai pemimpin dan mantan pejabat dari apa yang dikerjakan saat berkuasa, bukan dari tuduhan yang dilontarkan setelah kekuasaan berakhir. Polemik plagiarisme yang tidak disertai bukti kerja nyata hanya akan mencederai etika demokrasi dan menurunkan kualitas diskursus publik. (Id23)
R










