Scroll Untuk Membaca

Medan

Bacaleg DPR RI M Lokot Nasution Ingin Pastikan Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terjamin

KETUA DPD Partai Demokrat M Lokot Nasution (kiri) saat wawancara dengan tim WaspadaTV yang dipandu host Zulkifli Harahap di kantor DPD Demokrat, Jl Sudirman, Medan Jumat (6/10). Waspada/Partono Budy
KETUA DPD Partai Demokrat M Lokot Nasution (kiri) saat wawancara dengan tim WaspadaTV yang dipandu host Zulkifli Harahap di kantor DPD Demokrat, Jl Sudirman, Medan Jumat (6/10). Waspada/Partono Budy
Kecil Besar
14px

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Bacaleg DPR RI M Lokot Nasution Ingin Pastikan Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terjamin

IKLAN

MEDAN (Waspada): Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Muhammad Lokot Nasution menegaskan siap maju sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI Dapil Sumut 1 (Medan, Deli Serdang, Tebing dan Sergai) pada pemilu 2024 nanti. Salah satu keinginanya duduk di Senayan adalah ingin memastikan sektor pendidikan dan kesehatan di Sumatera Utara, dapat terjamin.

Hal ini dikatakan Lokot Nasution saat ditanya keinginannya maju sebagai wakil rakyat di DPR RI, dalam wawancara dengan tim yang dipandu host Zulkifli Harahap di  kantor DPD Demokrat, Jl Sudirman, Medan Jumat (6/10).

Menjawab hal itu, M Lokot menyebutkan, menjadi anggota DPR RI adalah sesuatu bagi dirinya. khususnya sesudah dia berkiprah di jalur politik, setelah cukup lama berkecimpung sebagai Apartur Sipil Negara (ASN) di Kementrian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta.

“Ya sesuatu bagi saya (jadi anggota DPR RI), sesuai cita-cita saya yang harus saya tempuh dari setelah sekarang hijrah ke dunia politik sejak tahun 2018,” tutur putra kelahiran 1979, di Kota Medan, tepatnya di Jalan Prof HM Yamin Medan, ini.

Melangkah ke dunia politik, nama Lokot Nasution mulai dikenal luas oleh khalayak setelah dilantik jadi Ketua DPD Partai Demokrat pada 12 Mei 2022 sesudah mengemban jabatan sebagai pengurus DPP, dengan jabatan Wakil Bendahara Umum (Wabendum).

Menyimpan Sesuatu

Dengan segudang pengalaman pahit getirnya menjalani dunia pedagang kain ambal bersama orangtuanya di Pusat Pasar Medan, bersama 5 saudaranya, Lokot diketahui menyimpan sesuatu dalam bathinnya yang ingin dia curahkan dan harus diwujudkan.

“Pengalaman getirnya hidup sudah saya jalani, dan orangtua saya berjuang menyekolahkan saya, adik-adik saya, agar kami jadi anak-anak andalan keluarga,” ujar suami Evy Wahyuni Puspa Sari Wibowo, yang juga bekerja satu profesi di Kementrian Perhubungan, ini.

Masih menurut Lokot, dirinya prihatin dengan kondisi kesehatan dan pendidikan di Sumut, yang klimaksnya ditandai dengan meninggalnya salah satu adiknya, karena sakit yang diketahui setelah pihak rumah sakit kekurangan stok darah.

“Ini (pengalaman) yang sangat membekas di lubuk hati saya, hingga saya berpikir apa yang menjadi penyebab hal itu terjadi. Tentu saja ini merupakan bagian dari sektor kesehatan dengan tujuan masyarakat Sumut terjamin kesehatannya,”  ujar ayah tiga putra, Nailan Adzima Nasution yang bersekolah di Institut Teknologi Bandung (ITB), kemudian anak kedua yakni Tarihk Jihan Nasution, dan anak bungsunya diberi nama Aiman Maliki, ini.

Kemudian, dia juga melihat banyak anak sekolah yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak, guru yang tidak mendapat gaji, dll sehingga mengganggu proses belajar mengajar di Sumut.

Berangkat dari kondisi memprihatinkan itu, Lokot sudah berbulat tekad menempa dirinya menjadi sosok yang ingin membenahi dua sektor itu, yakni pendidikan dan kesehatan.

“Namun saya menyadari ini bukan kerja pribadi, melainkan melibatkan semua pihak terkait, mulai dari pusat hingga daerah,” tutur lulusan SD Satria Medan, dan SMP SMPN 11/13 Medan, dan alumni SMAN 3 Medan, ini.

Ingin Pastikan Masyarakat Sumut Sehat

Dengan dasar itu, setelah bekerja di birokrasi selama belasan tahun, Lokot memilih keluar dari zona nyaman dan terjun ke dunia politik setelah belasan tahun merantau untuk melanjutkan pendidikannya dan mencari wawasan, usai mengenyam di SMA Negeri 3 Medan tahun 1997.

Karena niat dalam hatinya harus memastikan masyarakat Sumut sehat dan hak pendidikannya terpenuhi, Lokot banyak menimba ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman berharga, khususnya setelah hijrah ke politik dan berteman dengan para petinggi di partai politik, termasuk Partai Demokrat.

“Kita melihat mengapa anggaran sektor pendidikan dan kesehatan minim di Sumut, itu dimungkinkan karena kurangnya informasi, bisa di Gubernur, Bupati maupun Walikota. Ini yang perlu kita lihat. Seperti kata Ketua Dewan Pembina DPP Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono, yang pernah menjadi Ketua DPP Demokrat, intinya jangan sampai ada kecurangan, apapun namanya,” ujar Lokot.

Berbekal itulah, Lokot menegaskan akan membuka ruang informasi agar misalnya anggaran pendidikan dapat lebih ditingkatkan karena memang sudah diatur dalam undang-undang, dan penyebab lemahnya sektor kesehatan karena minimnya rumah sakit, harus kita tambah jumlahnya.

“Dengan mengetahui kelemahan itu, kita akan benahi di mana  nyangkutnya kebijakan dari pusat ke darah atau dari daerah ke pusat, ini semua harus kita urai,” imbuhnya.

Yang penting, lanjut Lokot,  harus dipastikan sektor pendidikan dan kesehatan terjamin di Sumut. “Kalau misalnya Sumut kekurangan rumah sakit khusus misalnya untuk mengobati pasien cuci darah, yang harus dibangun,” sebutnya.

Jika kemudian ada regulasi yang harus diubah, ya kita rubah. “Apa saja bisa dirubah, kecuali kitab suci,” pungkasnya. (cpb)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE