Medan

Badan Pengelola Toba Caldera Gelar Refleksi Capaian 2025 Dan Proyeksi 2026

Badan Pengelola Toba Caldera Gelar Refleksi Capaian 2025 Dan Proyeksi 2026
BP TCUGGp saat menggelar refleksi capaian kinerja 2025 dan proyeksi 2026. Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Badan Pengelola (BP) Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TCUGGp) pekan lalu Kamis (18/12/2025) menggelar acara refleksi capaian kinerja tahun 2025 sekaligus memaparkan proyeksi kegiatan tahun 2026 di aula gedung pascasarjana kampus Politeknik Pariwisata Medan, Jl. Rumah Sakit Haji No. 12, Deli Serdang.

Hal itu disampaikan BP TCUGGp kepada Waspada. id di Medan, Kamis (25/12/2025).

Kegiatan yang dihadiri oleh para pakar antara lain Dr RE Nainggolan, Prof Robert Sibarani, Dr Budi Sinulingga, Prof Cai Cien, Irman Oemar, Ahmad Sofyan Hutasuhut), Dr Jufri darma dibuka secara resmi oleh Kadisbudparekraf Provsu yang diwakilkan kepada Kabid Pengembangan Destinasi dan Ekonomi Kreatif, Maike Ritonga.

Hadir disitu, mitra strategis, akademisi, insan pers serta sejumlah akademisi peneliti Geopark, dan jajaran OPD Pemprovsu terkait.

Hadir pula budayawan Ketua Forum Seni Budaya Provinsi Sumut Ir Soekirman, M.Si, yang juga mantan Bupati Serdang Bedagai mewakili Yayasan BITRA Indonesia untuk melakukan penandatanganan MoU dengan BP TCUGGp.

Setelah dibuka secara resmi oleh Maike Ritonga, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan oleh General Manager Dr Azizul dan Tim Pakar yaitu Irman, Jufri Darma, RE Nainggolan dan mendapatkan tanggapan serta masukan para pakar, tokoh, dan hadirin.

Selaku angggota Dewan pakar Dr RE Nainggolan memaparkan pentingnya keberlanjutan pengelolaan, dan Dr Budi Sinulingga mengusulkan agar dari segi kelembagaan, pengelolaan geopark dapat dibantu oleh pengelola geosite.

“Jika pengelola geosite ditunjuk dari internal BP, dikuatirkan terjadi kekurangan personel. Tapi jika ditunjuk dari luar BP, muncul kendala administratif dan keuangan. Diperlukan strategi agar pengelolaan geosite dapat masuk dalam skema anggaran BPTCUGGp Tahun 2026,” katanya.

Dia juga menambahkan, agar dikembangkan suatu gagasan pengembangan Taman Batu Sipisopiso dengan konsep “Danau Toba Mini” yang dikelilingi dinding relief bertema rumah adat, budaya, jenis batuan, dan biologi.

Selanjutnya Prof Robert Sibarani mengemukakan perlunya kegiatan geopark diperkuat melalui pembentukan tim pakar sebagai satu organ kelembagaan. “Setiap geosite idealnya memiliki tim pakar tersendiri agar pengelolaan lebih optimal dan sesuai dengan indikator SDGs,” sebutnya.

Menanggapi seluruh masukan dari para pakar dan undangan, General Manager BP TCUGGp, Dr Azizul Kholis menyampaikan beberapa poin strategis dan mengucapkann terimaksih atas masukan yang diberikan.

“Kami akan mengajukan mengkaji kemungkinan usulan perubahan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait pengelolaan geopark agar sinergis dan mendorong penguatan peran berbagai pihak secara maksimal.

Pengelolaan geopark juga dapat dilakukan oleh masyarakat, dengan contoh praktik baik seperti Geosite Taman Eden.

Pengelolaan juga dapat dilakukan melalui unit usaha seperti BUMDes, dengan contoh Huta Raja, Huta Bolon dan ada juga usulan geosite baru Taman Simalem Resort, sebut Azizul.

Azizul juga menyatakan bahwa Kelompok Kerja (Pokja) idealnya memiliki Peraturan Bupati (Perbup) agar tata kelola geosite diatur secara jelas oleh kepala daerah.

Dalam hal pengelolaan kawasan di lapangan, Azizul mengungkapkan bahwa BP TC-UGGp akan menerapkan sistem piket bulanan, di mana seluruh manager turun langsung secara bergantian ke lapangan sebagai bentuk aksi nyata, dan bukan hanya hadir di forum diskusi.

“Jadi, evidence kegiatan lapangan akan menjadi bentuk nyata eksistensi Toba Caldera UNESCO Global Geopark,” simpulnya.

Dalam konteks penguatan kelembagaan, Azizul menyebutkan bahwa BP Toba Caldera UGGp telah berperan menjadi pengusul pengadaan Sistem Informasi Program Pembangunan Daerah (SIPD) dan nomenklatur Kemendagri yang telah disetujui pemerintah pusat, sehingga dasar penganggaran APBD geopark di seluruh Indonesia menjadi lebih kuat dan jelas.

Azizul berterimakasih bahwa semua pakar telah memberikan masukan dan tentunya apa yang disampaikan dapat sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun program dan implementasi kegiatan di tahun 2026.

Pencapaian penting pada di tahun 2026 adalah BP TCUGGp meraih rekomendasi Green Card dari sidang Konferensi GGN di Chile tanggal 5 September 2025, BP Geopark Toba juga berprestasi meraih Silver Award dari Asian Develpoment Bank pada tanggal 15 September di Busan Korea, dan menerima Penghargaan dari Kementerian PPN/Bappenas yang diserahkan langsung oleh Mendagri Tito Karnavian di Jakarta pada tanggal 3 Desember 2025.

Tentunya Kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2025 dan Proyeksi Kegiatan Tahun 2026 ini dilaksanakan sebagai forum strategis dalam menyatukan persepsi, memperkuat kolaborasi, serta merumuskan arah kebijakan pengelolaan Toba Caldera UNESCO Global Geopark ke depan.

Seluruh masukan dari dewan pakar, tokoh masyarakat, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi dasar penting dalam penyusunan program kerja yang lebih terencana, terukur, dan berkelanjutan pada tahun 2026.

Pada akhir keterangan tertulis kepada awak media, Dr. Azizul selaku GM BP TCUGGp mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung capaian ini mulai dari Pemerintah Pusat K/L, pemerintah Provinsi khususnya Bapak Gubernur beserta seluruh jajaran, Para Bupati sekawasan Danau Toba, Kepala Bappelitbang Provsu Dr Dicky Anugerah, Kadis Budparekraf Yudha Setiawan, tokoh agama dan pimpinan gereja, akademisi, perusahaan, dan segenap lapisan masyarakat serta seluruh Staf BP TCUGGp yang telah mendukung.(id96)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE