MEDAN (Waspada): Tanggal 1 Juli 2023, Kota Medan memeringati hari jadinya yang ke-433 tahun. Di usia yang cukup tua ini masih menyisakan banyak PR, di antaranya masalah banjir.
Banjir masih merendam badan jalan dan pemukiman warga, saat hujan deras. Penataan pemukiman penduduk di pinggir sungai hanya sebatas wacana dan pengerukan sungai belum dilakukan serta perbaikan drainase tidak maksimal.
Begitulah kondisi Kota Medan di usianya ke-433 tahun. Walaupun beberapa kali berganti pemimpin, persoalan banjir belum mampu diatasi.
Pantauan Waspada, Jumat (30/6), atau sehari menjelang Hari Jadi ke-433 Kota Medan, hujan turun dan banjir pun masih merendam badan jalan dan pemukiman warga. Warga yang merasakan dampaknya pasti mengeluh.

Seperti halnya di Jl. Perjuangan dan Jl. Abadi, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Jumat (30/6), terendam banjir. Banjir merendam badan jalan dan pemukiman warga di pinggir sungai kecil di kawasan itu.
Begitu juga di Jl. Sei Batang Hari, Kel. Babura Sunggal, Kec. Medan Sunggal terendam banjir, Jumat (30/6). Badan jalan di dekat SPBU kawasan tersebut menjadi langganan banjir akibat buruknya drainase.
Adit, seorang pengendara yang sedang melintas di kawasan tersebut kepada Waspada mengaku banjir di daerah ini sudah sering terjadi.
‘’Setiap hujan deras, jalan dan pemukiman warga di kawasan ini pasti terendam. Banyak sepeda motor mogok. Bertahun-tahun lamanya belum ada perhatian pemerintah,’’ ujarnya.
Adit menyebutkan kalau banjir ini merupakan kado ulang tahun Kota Medan ke-433. ‘’Ini kado istimewa dan bukti bahwa Pemko Medan, dinas dan instansi terkait, Balai Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS II) maupun Pemprovsu belum berkolaborasi,’’ cibirnya.(m29)