MEDAN (Waspada.id): Anggota Komisi IV DPRD Kota Medan, Lailatul Badri, mendorong Pemko Medan untuk segera memaksimalkan anggaran dan gerak cepat mengatasi persoalan banjir.
Diketahui, World Bank (Bank Dunia) menggelontorkan dana sebesar Rp6 triliun untuk penanganan banjir Medan.
DPRD mengingatkan, batas waktu penggunaan dana tersebut hanya sampai Januari 2027, kurang dari dua tahun lagi.
“Apa yang menjadi kendala saat ini? Pemko Medan harus menyampaikan ke dewan agar dibantu, sehingga penanganan banjir Medan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).
Anggota DPRD Lailatul Badri juga menyampaikan hal itu saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas PKPCKTR dan SDABMBK Medan, Senin (27/10/2025).
Menurut politisi PKB ini, hambatan utama adalah pembebasan lahan.
Untuk itu, wanita yang akrab disapa Lela ini menekankan agar Pemko Medan dan satgas bergerak cepat sehingga anggaran Bank Dunia bisa dimaksimalkan untuk pengerjaan fisik.
“Kasihan juga masyarakat kita harus terus terdampak banjir. Sudah triliunan rupiah dikeluarkan, tapi banjir belum tuntas. Dengan anggaran ini, pengerjaan seharusnya bisa direalisasikan tahun depan,” katanya.
Sekretaris Dinas SDABMBK Medan, Willy Irawan, menyebut bahwa Kota Medan mendapat bantuan anggaran dari World Bank sebesar Rp163 miliar untuk pengerjaan di Sungai Badera.
Namun, hingga kini baru terserap Rp30 miliar karena proses pembebasan lahan belum selesai.
“Jika pembebasan lahan cepat selesai, anggaran Bank Dunia bisa dipergunakan untuk pengerjaan fisik dan proyek bisa selesai sebelum Januari 2027,” kata Willy.
Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Medan, M Afri Rizki Lubis, juga dihadiri Datuk Iskandar Muda, Zulham Effendi, Jusuf Ginting dan Edwin Sugesti Nasution.(id96)













