MEDAN (Waspada.id): Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) turut memonitor dan mengawasi secara intens, penyelidikan atas dugaan kasus korupsi event Medan Fashion Festival (MFF) yang terindikasi kuat melibatkan Kadis Koperasi UKM Perindag, Benny Iskandar Nasution.
Kepala Kejati Sumut Dr Harli Siregar mengaku terbuka atas masukan maupun saran dari berbagai elemen masyarakat, guna membantu proses hukum yang tengah dilakukan oleh jajarannya.
“Semua penanganan tipikor (tindak pidana korupsi) diawasi sesuai standar operasional prosedur,” tegas dia menjawab wartawan, Minggu (5/10).
Pihaknya membenarkan bahwa Kejaksaan Negeri Medan secara serius tengah menjalankan SOP hukum atas ada atau tidaknya kerugian keuangan negara atas dugaan korupsi di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan tahun anggaran 2024 tersebut.
“Sedang ditangani di Kejari Medan, dikonfirmasi ke sana ya perkembangannya,” pungkas mantan Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI itu.
Kepala Kejari Medan Fajar Syah Putra melalui Kasi Pidsus, Mochamad Ali Rizza, belum lama ini mengungkapkan, bahwa pihaknya terus mendalami dugaan korupsi yang terindikasi kuat dilakukan Kadis Koperasi UKM Perindag, Benny Iskandar Nasution tersebut. Benny Nasution diketahui sebagai Kuasa Pengguna Anggaran atau KPA atas kegiatan MFF 2024.
“Butuh waktu memang mengingat pihak-pihak yang kita panggil kebanyakan berada di luar Sumatera. Begitupun penyelidik terus mendalami dugaan atas kasus ini,” ujarnya.
Sejauh ini atas dugaan korupsi dimaksud, pihaknya masih tahap penyelidikan lewat klarifikasi ke pihak-pihak terkait di instansi itu termasuk terhadap kelompok kerjanya.
“Benar, sifatnya masih klarifikasi. Masih menghimpun keterangan dari pihak-pihak terkait. Artinya kami sampai kini masih terus mendalami ada tidak potensi kerugian keuangan negara akibat dari kegiatan yang dilakukan tersebut,” ungkapnya.
Terkhusus pendalaman terhadap Benny Iskandar Nasution, pihaknya masih mencari sejauh mana ada tindak pidana korupsi atas kegiatan yang telah diselenggarakan itu. Saat pemanggilan terhadap Kadis Benny Nasution, pihaknya terfokus bahwa sebelumnya tidak pernah acara MFF diselenggarakan di hotel, mengingat ada keinginan membuat acara dimaksud gebyar dan meriah.
“Kalau sudah penyidikan tentu sudah mengarah ke sana (tersangka, Red),” tegas Ali Rizza.
Event MFF berlangsung selama empat hari, mulai 10-14 Juli 2024 di Santika Dyandra Convention Hall Medan. Kadis Koperasi UKM Perindag Medan, Benny Iskandar Nasution, belum bersedia memanfaatkan ruang hak jawab yang diberikan wartawan kepadanya.
Pakar Hukum Tata Negara sekaligus Ketua LSM Kalibrasi Anti Korupsi dan Hak Asasi Manusia (KAKHAM), Antony Sinaga SH, MHum, sebelumnya mendorong Kejagung RI dan Kejatisu mengawasi secara ketat penyelidikan dugaan korupsi pada kegiatan MFF ini.
“Jika memang Kejari Medan menyebutkan ingin fokus pada pemulihan keuangan negara, maka saya pikir Jaksa Agung dan Kajati Sumut harus turut serta mengawasi penyelidikan dan penyidikan yang nanti dilakukan atas kegiatan yang diduga dikorupsi oleh oknum-oknum terkait di instansi tersebut,” ujarnya, Kamis (28/8).
Mengenai belum ditemukan unsur kerugian keuangan negara atas kegiatan itu, Antony juga mendorong agar penyelidik Kejari Medan menggunakan jasa pihak auditor swasta untuk melakukan audit investigasi forensik.
“Langkah ini sudah sering dilakukan APH (aparat penegak hukum) untuk menemukan unsur kerugian keuangan negara untuk menjadikan oknum-oknum terkait sebagai tersangka. Harusnya tidak perlulah kita ajari ikan berenang. Tidak perlu juga terlalu lama koordinasi ke pihak internal maupun eksternal untuk itu,” tegasnya. (id23)