MEDAN (Waspada.id): Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sumatera Utara menerima kunjungan audiensi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia dan Densus 88 Anti teror Polri, pada Kamis (13/11).
Pertemuan yang berlangsung di Kantor BAZNAS Sumatera Utara ini bertujuan memperkuat sinergi dalam pelaksanaan program deradikalisasi di wilayah Sumatera Utara.
Audiensi tersebut dihadiri oleh Direktur Deradikalisasi BNPT, Bapak Iwan Ristiyanto, S.I.K., bersama jajaran Subdirektorat Bina Masyarakat.
Dalam kesempatan itu, BNPT menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas lembaga, termasuk dengan Baznas, dalam upaya pemberdayaan dan pembinaan terhadap mantan narapidana terorisme serta individu atau kelompok yang pernah terpapar paham radikal.
Program deradikalisasi ini diharapkan tidak hanya menjadi upaya pencegahan, tetapi juga strategi pemberdayaan ekonomi dan pembinaan spiritual agar para mantan narapidana terorisme dapat kembali berperan positif di tengah masyarakat.
Ketua Baznas Provinsi Sumatera Utara, Prof. Mohammad Hatta, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang dibangun BNPT dan Densus 88. Ia menegaskan bahwa Baznas siap mendukung program deradikalisasi melalui pendekatan kemanusiaan dan pemberdayaan berbasis zakat.
“Baznas Sumatera Utara menyambut baik inisiatif BNPT dan Densus 88 dalam memperkuat program deradikalisasi. Namun penyaluran Baznas ini haruslah berpedoman 3 AMAN : Aman syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI, untuk membangun perdamaian dan memperkuat nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Prof. Hatta.
Lebih lanjut, Prof. Hatta menambahkan bahwa Baznas berkomitmen untuk berkolaborasi dalam pemberdayaan ekonomi dan pembinaan spiritual bagi para mantan narapidana terorisme, agar mereka dapat hidup mandiri dan berkontribusi positif bagi bangsa.
“Kami berharap sinergi antara BAZNAS, BNPT, dan Densus 88 ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan masyarakat yang damai, inklusif, dan berkeadilan sosial,” pungkasnya.(id18)












