Medan

Bedah Buku RE Nainggolan Diapresiasi Urai Keteladanan Dan Pengabdian

Bedah Buku RE Nainggolan Diapresiasi Urai Keteladanan Dan Pengabdian
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Bedah Buku RE Nainggolan diapresiasi peserta kegiatan. Buku itu dinilai amat terpelajar yang  mengurai keteladanan, kepemimpinan, dan jalan panjang pengabdian RE Nainggolan.

Dimana, kisah hidup dan rekam jejak pengabdian birokrat senior Sumatera Utara, Dr RE Nainggolan, kembali mengemuka lewat bedah buku “Biografi RE Nainggolan Keyakinan, Peejuangan dan Pengandian” karya Toga Nainggolan yang digelar di Kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, Kamis (20/11/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Acara yang dibuka oleh Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Sulaiman Harahap, ini menghadirkan langsung RE Nainggolan serta Wakil Rektor III UNPRI, Refi Ikhtiari.

Diskusi menghadirkan panelis lintas disiplin: jurnalis senior Besihar Lubis, Dekan FISIP UMSU Dr Arifin Saleh Siregar, Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNPRI Dr Fajar Rezeki Ananda Lubis, dengan moderator Dr Murbanto Sinaga, dosen Fakultas Ekonomi USU.

Bedah buku berlangsung dalam suasana hangat, mempertemukan refleksi personal, kritik akademik, serta pandangan praktis tentang kepemimpinan publik di Sumatera Utara.

Perjalanan Hidup yang Menembus Batas Birokrasi

Para panelis menyoroti struktur buku yang terbagi ke dalam lima babak kehidupan RE Nainggolan—mulai dari masa kecil yang berpindah-pindah, perjalanan pendidikan, titik balik yang membawanya masuk APDN, hingga menapaki karier birokrasi hampir sepenuhnya di Tapanuli Utara. Mulai dari pegawai kantor Camat Pahae Jae hingga mencapai puncak sebagai Bupati, karier RE digambarkan sebagai rangkaian pengabdian yang tumbuh dari kesungguhan dan konsistensi.

Satu-satunya masa bertugas di luar Tapanuli Utara adalah ketika ia dipercaya sebagai Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Dairi. Kariernya kemudian berlanjut di Pemprov Sumut hingga menduduki posisi strategis sebagai Sekretaris Daerah.

Panelis juga menyoroti keputusan penting RE yang memilih tidak maju pada periode kedua sebagai Bupati Tapanuli Utara, meski peluang untuk terpilih kembali sangat besar. “Itu keputusan yang jarang muncul dalam kultur politik kita. Ada nilai integritas yang ingin ditegakkannya,” ujar Dr Arifin.

Empat Sambutan, Empat Dimensi Hidup

Tidak seperti kebanyakan biografi tokoh, buku ini tidak menghadirkan testimoni, melainkan empat sambutan dari tokoh yang mewakili dimensi berbeda dalam perjalanan RE Nainggolan: Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Gamawan Fauzi, Gubernur Sumatera Utara, dan Pdt R Bambang Jonan.

Para panelis menilai keempat figur ini menggambarkan simpul-simpul penting dalam perjalanan RE.

Luhut Binsar Pandjaitan, tokoh yang memiliki peran signifikan dalam karier RE, dipandang memberi dampak besar bagi Sumut dan karier pemerintahan RE.

Gamawan Fauzi, figur administrasi publik yang dikenal modern dan berintegritas, menjadi simbol tata kelola pemerintahan yang menjadi rujukan RE.

Gubernur Sumatera Utara menjadi representasi institusi yang memberi penghormatan atas kontribusinya lintas generasi dalam pemerintahan daerah.

Pdt R. Bambang Jonan melengkapi gambaran dengan dimensi moral dan spiritual, menunjukkan bahwa perjalanan hidup RE tidak hanya bertumpu pada birokrasi, tetapi juga nilai-nilai pelayanan.

“Dari empat tokoh itu kita melihat bahwa karier RE bukan sekadar garis birokrasi, tetapi perpaduan antara integritas, relasi, spiritualitas, dan tradisi pengabdian,” ujar Besihar Lubis.

Realita Politik dan Kesungguhan dalam Kerja

Bagian lain yang mencuri perhatian panelis adalah pengakuan RE mengenai “realitas politik” di Indonesia. Ia menyinggung bagaimana sulitnya mendapatkan “permainan yang fair” dalam dinamika politik tanah air. Pengakuan ini dinilai sebagai bentuk kejujuran seorang birokrat yang telah melihat dari dekat berbagai wajah politik lokal maupun provinsi.

Namun panelis sepakat bahwa “kesungguhan”—yang ditekankan RE sebagai kunci sukses—menjadi benang merah dari seluruh perjalanan hidupnya. Dari Dinas Pendapatan, Sekretariat Kabupaten, Bupati, Kepala Badan Informasi dan Komunikasi, perencanaan hingga Sekdaprov, RE digambarkan tak pernah berhenti belajar dan bekerja dengan totalitas.

“Buku ini mengingatkan bahwa dalam sistem yang belum sepenuhnya mapan, kualitas seorang pemimpin sangat menentukan,” kata Dr Fajar.

Tetap Aktif di Masa Purnabakti

Panelis juga menyoroti babak kehidupan RE setelah purnabakti. Tidak mengartikan masa pensiun sebagai waktu berhenti, RE justru memindahkan pengabdiannya dari dalam pemerintahan ke ranah sosial, politik, keagamaan, dan kemasyarakatan.

Keterlibatannya dalam Pemilihan Gubernur Sumut 2013 juga disinggung, memberikan gambaran utuh bagaimana RE tetap terhubung dengan publik, sekaligus menjaga vitalitas fisik dan mental di usia senja.

Lebih dari Sebuah Biografi

Pj Sekdaprovsu Sulaiman Harahap dalam sambutannya menyebut buku ini “bukan sekadar catatan perjalanan seorang birokrat, tetapi cermin nilai pengabdian yang relevan bagi generasi penerus.” Wakil Rektor III UNPRI Refi Ikhtiari menambahkan bahwa literatur seperti ini penting untuk mahasiswa yang belajar kepemimpinan publik.

Bedah buku ini menegaskan bahwa perjalanan RE Nainggolan adalah potret kepemimpinan yang terbentuk oleh kesungguhan, integritas, kerja keras, dan nilai spiritual. Buku ini bukan hanya merekam masa lalu, tetapi juga mengajukan pertanyaan penting: bagaimana Sumatera Utara terus melahirkan pemimpin yang mengutamakan pelayanan, bukan jabatan.

Acara ditutup dengan dialog interaktif dan penegasan bahwa kisah RE Nainggolan adalah bagian penting dari narasi besar birokrasi di Sumatera Utara—narasi tentang pengabdian yang tidak pernah selesai.(id18)

Poto:
Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Sulaiman Harahap, RE Nainggolan serta Wakil Rektor III UNPRI, Refi Ikhtiari poto bersama penulis Toga Nainggolan disela kegiatan dan pemberian cenderamata.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE