Scroll Untuk Membaca

Medan

BKKBN Sumut Gelar Kordinasi Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting

BKKBN Sumut Gelar Kordinasi Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan jumlah stunting agar tidak lahir stunting-stunting baru.

Salah satu kegiatan yang sangat strategis dilakukan adalah Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.

Dalam upaya tersebut, BKKBN Provinsi Sumatera Utara melaksanakan kegiatan yang diberi nama “Koordinasi dan Advokasi Gerakan Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting” di Sumatera Utara bersama Bupati, Walikota dan jajarannya, Senin (3/6) di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Dr. Munawar Ibrahim, S.Kp, MPH menyampaikan, sangat diperlukan persiapan langkah strategis untuk menurunkan angka stunting. Salah satunya menggelar pertemuan rutin dengan stakeholder terkait.

“Kita akan melakukan langkah strategis dengan 33 kabupaten/kota dan rutin akan melakukan koordinasi sebagai tindak lanjut kegiatan,” ujarnya di hadapan Sekretaris Utama, Tapvip Agus, yang sekaligus menjadi nara sumber pada pertemuan, yang juga dihadiri mewakili Pemprovsu serta unsur Pemkab/Kota se-Sumatera Utara.

Lanjutnya untuk melaksanakan kegiatan yang sangat penting ini, tentu diperlukan dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota sampai tingkat desa mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pemantauannya.

“Konvergensi antara semua pihak sangat diperlukan dalam pelaksanaan di lapangan,” ujarnya seraya mengatakan BKKBN Sumut secara terus menerus berupaya menurunkan angka stunting bersama pemerintah daerah ini.

Pemerintah Sumatera Utara, katanya terus memperkuat kapasitas petugas Posyandu, tentunya melalui pemberdayaan ini diharapkan berdampak langsung pada penurunan angka stunting.

Kerjasama

Taviv Agus Rayanto yang menjadi nara sumber berjudul, “Akselerasi Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024” menyampaikan, Sumatera Utara menjadi penyengga penurunan stunting angka secara nasional. Oleh karena itu diharapkannya, perlu kerja keras seluruh elemen masyarakat di Sumatera Utara.

Menurutnya, agar stunting bisa turun kegiatan nyata harus betul-betul dilaksanakan diantaranya fokus kepada ibu hamil harus sehat agar anaknya lahir sehat dan tidak beresiko stunting.

Kemudian anak-anak yang mudah dikoreksi stunting berusia 2 tahun, itu harus diperhatikan kebutuhannya dangan baik.

Percepatan penurunan stunting harus dilakukan melalui kerjasama multisektor. Salah satu kegiatan yang sangat strategis dilakukan adalah Intervensi Serentak Pencegahan Stunting seperti yang dilakukan saat ini dan telah menjadi serentak dilaksanakan secara nasional.

Disampaikannya, tujuan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024 di antaranya untuk memastikan penurunan stunting di Indonesia mencapai target 14 persen, dengan akselerasi jangka pendek karena di bulan Oktober itu adalah 14 persen, padahal hasil SKI 21,5 persen, berarti untuk mampu menuju ke sana kita harus menurunkan 7,5 persen per tahun.

Lanjutnya, untuk mengakurasi angka stunting di Indonesia yang sebelumnya diukur berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

Pengukuran ulang tersebut perlu dilakukan lantaran usul dari sejumlah Kepala Daerah, karena adanya perbedaan data antara data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) dan SKI.

Dimana, intervensi sensitif merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting yang umumnya berada di luar persoalan kesehatan, yakni terbagi menjadi 4 jenis yaitu: penyediaan air minum dan sanitasi, pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi serta peningkatan akses pangan bergizi.

Intervensi spesifik merupakan kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya stunting dan umumnya diberikan oleh sektor kesehatan seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan.

Intervensi gizi spesifik, yaitu: pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita kurus, tablet tambah darah bagi remaja, WUS, dan Ibu Hamil, promosi dan konseling menyusui, promosi dan konseling pemberian makanan Bayi dan Anak (PMBA), tata laksana gizi buruk, pemantauan dan promosi pertumbuhan, suplementasi mikronutrien, pemeriksaan kehamilan & imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit. (m22)

Waspada/ist
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Dr. Munawar Ibrahim, S.Kp, MPH saat menyampaikan sambutan.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Medan

MEDAN (Waspada): Polda Sumut dan jajaran menggelar Operasi (Ops) Patuh Toba 2024 selama dua pekan, terhitung 15 hingga 28 Juli 2024. “Diharapkan Operasi Patuh Toba ini bisa merubah perilaku pengendara…

Rapat Konsolidasi NMC di Jakarta. (Waspada/ist).
Sumut

MADINA (Waspada): Mahasiswa se-Sumatera Utara (Sumut) yang tergabung dalam Nikson Millenial Centre (NMC) siap gaspol untuk mengantarkan Nikson Nababan menjadi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) periode 2025 – 2030. Hal tersebut…

KOMISI Penyiaran Indonesia (KPID) Sumut menerima kunjungan dosen dan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Asahan (UNA), Kamis (11/7). Waspada/ist
Medan

MEDAN (Waspada): Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) Sumut menerima kunjungan dosen dan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Asahan (UNA), Kamis (11/7). Kunjungan ini diterima oleh Ketua KPID Sumut…