Scroll Untuk Membaca

Medan

BKOWSU Gelar Dialog Peran Organisasi Perempuan Dalam Pencegahan Stunting

BKOWSU Gelar Dialog Peran Organisasi Perempuan Dalam Pencegahan Stunting
PEMBICARA dari Perwakilan BKKBN Sumut Dra. Tengku Lafalinda, M.Pd dan Dinas Kesehatan Sumut, Lia Yulani SGz sedangkan moderator Idau Ginting SST, M.Kes Pengurus BKOWSU Bidang Kesra saat kegiatan berlangsung. Waspada/Anum Saskia
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Badan Kerjasama Organisasi Wanita Sumatera Utara (BKOWSU) menggelar Dialog peran organisasi perempuan dalam pencegahan stunting.

Acara berlangsung,Kamis(20/10) bersamaan digelarnya HUT ke 52 BKOWSU di Aula Tengku Rizal Nurdin.

Tampak hadir, Ketua BKOWSU,Hj.Fahrizal Iskandar Hasibuan,Kadis PP & KB Provsu, dr.T.Amri Faisal, MKES.Penasehat Ny.Zakaria Siregar,Ketua Organisasi yang bergabung di BKOWSU dan undangan lainnya.

Kegiatan menampilkan pembicara dari Perwakilan BKKBN Sumut Dra. Tengku Lafalinda,M.Pd dan Dinas Kesehatan Sumut, Lia Yulani SGz sedangkan moderator Idau Ginting SST, M.Kes Pengurus BKOWSU Bidang Kesra.

Pemaparan keduanya terkait stunting dan perlunya kehadiran organisasi perempuan,dalam penyampaian pesan-pesan kepada masyarakat, agar masalah stunting dapat diatasi.

Pembicara Lafalinda memaparkan,stunting adalah kekurangan gizi kronis pada bayi di 1.000 Hari Pertama Kehidupan(HPK) yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.

Stunting memiliki dampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia, produktifitas dan daya saing. Bagaimana pemetaan dampaknya?

Sedangkan stunting disebabkan oleh faktor multidimensi. Intervensi paling menentukan pada 1.000 HPK.

Disebutkan, penyebab stunting antaranya, kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan. 30% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif, 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima Makanan Pendamping ASI.

Selain itu, kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi. Apalagi 1 dari 5 rumah tangga masih buang air besar di ruang terbuka,1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih.

“Maka dampak jangka pendek stunting ini akan terganggunya perkembangan otak dan dampak jangka panjangnya,meningkatnya risiko memiliki penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, pembuluh daerah, kanker, stroke dan disabilitas pada usia tua,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, dalam rangka pencegahan stunting dapat dilakukan langkah pencegahan.

Program Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR) memiliki peran penting untuk mencegah terjadinya stunting. Program KB dan KR sebagai upaya untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat karena dapat mencegah terjadinya kehamilan risiko “4 terlalu” yang dapat berkontribusi terhadap kejadian stunting.

“Perlu upaya perluasan cakupan Fasyankes yang teregistrasi dan memberikan pelayanan KB, untuk mendukung pelayanan KB dan KR dalam upaya percepatan penurunan stunting,”ujarnya.

Hal lain, peningkatan kualitas pelayanan KB akan berkontribusi terhadap percepatan penurunan stunting di Indonesia.”Peran media digital akan memudahkan akses oleh masyarakat umum untuk mendapatkan KIE mengenai Kesehatan Reproduksi dan informasi lainnya terkait stunting,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan Lia Yulani SGz Fondasi kesehatan anak dimulai dari nutrisi ibu.

Bayi bergantung sepenuhnya kepada ibu untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan organ secara baik. Seorang ibu yang sehat di saat mengandung, memungkinkan bayi dalam kandungan mendapatkan nutrisi yang cukup, sehingga dapat bertumbuh dengan sehat.

Selama kehamilan, nutrisi ibu menjadi bahan bakar perkembangan otak bayi yang pesat sehingga saat bayi lahir mereka memiliki 100 milyar neuron.

“Ibu yang sehat juga diharapkan dapat menjalani proses persalinan dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat.Sedangkan faktor yang menjadikan ibu hamil dan menyusui berstatus gizi baik ibu hamil sehat adalah makanan seimbang,pelayanan kesehatan selama kehamilan,” ungkapnya.(m22)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE