MEDAN (Waspada): Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar pelatihan kepada masyarakat pekebun kelapa sawit Langkat di Hotel Grand Kanaya, Medan.
Pelatihan pengelolaan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit itu digelar selama empat hari, terhitung Senin (31/7/2023) sampai Kamis (3/8/2023).
BPDPKS merupakan lembaga unit organisasi non eselon di bidang pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit yang bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Dirjen Perbendaharaan. Bertugas melaksanakan pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit, baik dana pengembangan maupun dana cadangan pengembangan sesuai kebijakan Menkeu, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Perwakilan Manajemen dari LPP Medan Wagino, SP, M.P mengatakan, kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang strategis dalam pembangunan ekonomi lndonesia. Sejak 1990 perkebunan kelapa sawit di lndonesia mengalami perkembangan sangat pesat, terutama luas arealnya yang tersebar di 26 provinsi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, luas perkebunan kelapa sawit Indonesia mencapai 14,99 juta hektare pada 2022. “Jumlah itu meningkat 2,49% dibandingkan tahun sebelumnya seluas 14,62 juta ha,” jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan kelapa sawit meningkatkan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari peran petani swadaya yang telah berkontribusi dalam peningkatan produksi kelapa sawit hingga menjadikan Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
Namun kata dia, petani swadaya masih menghadapi berbagai permasalahan yang perlu segera diselesaikan, baik oleh pemerintah maupun pihak lain yang terlibat. Ini dikarenakan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat masih terhitung rendah dibandingkan perkebunan besar.
SDM
Menurutnya, perkembangan dan pembangunan industri kelapa sawit tidak terlepas dari peran Sumber Daya Manusia (SDM) di dalamnya, sehingga peran SDM dalam industri ini menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dan dijadikan fokus utama demi kemajuan industri.
Wagino menyebutkan, pengembangan SDM kelapa sawit telah menjadi program yang fokus dijalankan BPDPKS dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan industri kelapa sawit. “Programnya terbagi dalam empat fokus utama, yaitu pelatihan, pendidikan, penyuluhan serta pendampingan dan fasilitasi,” kata dia.
PIC kegiatan Muhammad Nurhuda mengatakan, pelatihan pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit diikuti 28 pekebun dari Langkat, melibatkan Dinas Perkebunan, baik tingkat provinsi maupun kabupaten.
Selain teori, peserta berkesempatan studi praktik mengenai pengelolaan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit di kebun Adolina milik PTPN IV di Kabupaten Serdangbedagai. “Tujuan akhir program ini memberikan pemahaman bagi pekebun kelapa sawit tentang alat dan mesin pertanian serta pengoperasiannya, meningkatkan pengetahuan tentang tata air dan penanganan infrastruktur kebun, serta kemampuan dalam penanganan limbah B3,” paparnya.
Subkor DPI/Sekretaris Tim SDMPKS Dwimas Suryanata Nugraha, SH, MH menambahkan, kegiatan ini selaras dengan visi dan misi BPDPKS, yaitu menjadi pengelola dana yang berperan dalam pengembangan kelapa sawit berkelanjutan sebagai salah satu komoditas strategis Indonesia.
Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Martin Ginting, STP menambahkan, acara tersebut bentuk kerjasama dari tiga instansi, yaitu program dari Dirjen Perkebunan yang diinisiasi BPDPKS bekerjasama dengan PT LPP Agro Nusantara sebagai pelaksana.(m10)