Scroll Untuk Membaca

Medan

BPJS Kesehatan Tegaskan Kembali Tidak Ada Batasan 3 Hari Bagi Pasien Rawat Inap

BPJS Kesehatan Tegaskan Kembali Tidak Ada Batasan 3 Hari Bagi Pasien Rawat Inap
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): BPJS Kesehatan menepis adanya peraturan pembatasan waktu 3 hari rawat inap bagi pasien yang mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan seperti di rumah sakit.

Oleh karena itu, BPJS Kesehatan memastikan seluruh masyarakat yang menjadi peserta JKN-KIS layak mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang sudah menjalin kerjasama mencakup layanan rawat jalan maupun rawat inap.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

BPJS Kesehatan Tegaskan Kembali Tidak Ada Batasan 3 Hari Bagi Pasien Rawat Inap

IKLAN

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, dr Yasmine Ramadhana Harahap menegaskan tidak ada batasan untuk pasien rawat inap. Pasien bisa rawat inap hingga dinyatakan stabil dan bisa melanjutkan pengobatan dengan rawat jalan oleh dokter penanggung jawab pasien (DPJP).

“Kalau ada pasien misalnya luka bakar dan lukanya masih basah, tapi sudah disuruh pulang karena alasan tak jelas atau karena alasan aturan BPJS opname hanya boleh tiga hari atau seminggu, itu tidak benar. Langsung laporkan, kalau bisa pas kejadian dilapor jangan sesudahnya, di rumah sakit kita ada petugas BPJS SATU,” tegas Yasmine dalam acara silaturahmi dengan wartawan di Kantor BPJS Kesehatan Medan, Jalan Karya, Medan, Selasa (27/6).

Pasien rawat inap, kata dia, boleh pulang jika sudah stabil atau dinyatakan dokter sudah bisa melakukan rawat jalan.

Sementara itu, Kepala Bagian Mutu Layanan Faskes BPJS Kesehatan Medan, Rice Handayani menyampikan di tahun ini peningkatan kualitas layanan kesehatan akan menjadi salah satu prioritas utama.

Program yang dilakukan dalam upaya peningkatan mutu fasilitas kesehatan diantatanya melaksanakan re-branding BPJS Satu menjadi DuTa (Pemandu Layanan Peserta), New-Si-Bling (supervisi,buktikan dan lihat langsung) New-Kessan, Rating Faskes, Raport Faskes dan QR Code Pengaduan Faskes.

“Di rumah sakit kami meminta agar ada ruang informasi dan pengaduan peserta. Kami bersama rumah sakit berkolaborasi agar tidak ada lagi foto copy, cukup dengan penggunaan NIK (sudah bisa berobat), tidak ada batasan waktu rawat inap, tak ada diskriminasi, tidak ada iur biaya. Kami berharap supaya seluruh rumah sakit melakukan edukasi ke peserta terkait lima hal ini,” katanya.(red)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE