MEDAN (Waspada.id): Pengabdian Masyarakat Mandiri (PMM) USU dilaksanakan oleh tim yang terdiri atas Assoc.Prof. Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D dengan anggota tim terdiri atas Dr. Dolly Sojuangan Siregar, S.P., M.P, dr. Anggreiny, MKT, dan Muhammad Syahril, S.P, M.P.
Acara digelar pada hari Senin, 8-9-2025 di Sayum Sabah, Namorambe dihadiri Tim Pengabdian USU, rombongan dosen USM, Malaysia, Pimpinan Mahad Kita Bina di Sayum Saba, Ustad Ferhad Akbar Abufaadillah dengan 9 cabang memberikan beasiswa pendidikan, pelatihan, dan pendampingan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini digelar dengan mengambil menerapkan model Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember).
Ketersediaan sumber pangan bergizi dan praktik literasi pangan berkelanjutan merupakan tantangan penting bagi lembaga pendidikan berbasis asrama, termasuk Mahad Tahfidz Dhuafa Kita Bina di Sayum Sabah, yang memiliki keterbatasan lahan dan waktu belajar bagi 50 orang siswa tahun ajaran 2025/2026.

Terdeteksi keterbatasan akses terhadap sumber protein hewani, minimnya pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi protein dalam menu makanan sehari-hari dalam ketahanan pangan rumah tangga, minimnya fasilitas praktik, serta rendahnya literasi sains terapan dan kewirausahaan hijau.
Assoc.Prof. Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D mendeskripsikan Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) adalah integrasi ikan dan tanaman sayur dalam satu wadah sederhana yang menawarkan solusi akuaponik mini yang hemat biaya, mudah direplikasi, dan relevan untuk pendidikan sains terapan, kesehatan, serta kewirausahaan ramah lingkungan.

Selanjutnya, Dr. Dolly Sajuangon Siregar S.P, M.P, menyampaikan dari sisi teknis, studi akuaponik skala kecil menunjukkan bahwa kombinasi ikan (mis. nila/lele) dan sayuran daun (mis. pakcoy) dalam sistem sederhana dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi pemanfaatan nutrien; pengaturan kepadatan tebar menjadi kunci performa dan kesejahteraan ikan.
Model Budikdamber sendiri telah didiseminasikan luas sebagai teknologi tepat guna selama pandemi dan relevan untuk keluarga/komunitas dengan sumber daya terbatas.
Program ini secara langsung beririsan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs): SDG 2 (Zero Hunger) melalui peningkatan pengetahuan produksi pangan skala kecil, SDG 3 (Good Health and Well-being).
Serta SDG 4 (Quality Education) melalui edukasi gizi berbasis protein ikan; pedoman Food and Agriculture Organization (FAO) untuk perikanan skala kecil dan SDG2 menegaskan pentingnya akuakultur berkelanjutan dan adopsi teknologi ramah lingkungan.

Fokus Belajar
Muhammad Asrul,S.Pd sebagai Kepala Sekolah Tahfiz Kita Bina menyampaikan agar siswa fokus belajar dengan bersungguh-sungguh dalam pelatihan Budikember yang diprediksikan akan menghasilkan sumber protein hewani dan protein nabati, asupan gizi bagi santri di Mahadz Kita Bina.
Menurut dr. Anggreiny, kolaborasi lintas kesehatan–pertanian–kedokteran USU dan USM diharapkan memperkaya konten (gizi, higiene pangan, biosekuriti sederhana), memperkuat praktik sains terapan siswa, dan mendorong pembiasaan perilaku hidup bersih serta wirausaha mikro berbasis pangan.
Manakala kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan seperti: Edukasi santri; Pelatihan santri; Evaluasi terhadap keberhasilan dan hambatan yang dihadapi.
Aktivitas edukasi melalui penyebaran informasi dilakukan oleh tim Pengabdian Masyarakat USU kepada santri Mahadz Tahfiz Kita Bina.
Manakala Pelatihan Santri dilakukan mulai persiapan bahan dan alat, pre-test, prosedur kerja, pelatihan dan ditutup dengan post test.
Sesi foto bersama tim pengabdian Masyarakat Mandiri USU dengan tim dari USM, terdiri dari Universiti Sains Malaysia, Prof. Hafiz Majid, Assoc. Prof. Dr. Nik Ahmad Irwan Izzauddin Nik Him, Assoc. Prof. Dr. Suhaila Ab. Hamid.
Kemudian, Assoc. Prof. Dr. Intan Haslina Ishak, Assoc. Prof. Ts. Dr. WQN Wan Fatma Zuharah Wan Musthapa, Assoc. Prof. Dr. Nur Faeza Abu Kassim, Dr.Hadura Abu Hasan, Dr. Azlinda Abu Bakar, Dr. Farah Haziqah Meor Termizi.
Alhamdulillah sinergitas bermakna ini membawa harapan saling mendukung antara USU dan USM dalam melestarikan komunitas masyarakat madani. (id23)