Medan

Buka Bersama Di Masjid Ghaudiyah, Bubur Sup Menjadi Hidangan Utama

Buka Bersama Di Masjid Ghaudiyah, Bubur Sup Menjadi Hidangan Utama
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Masjid Ghaudiyah Jalan Zainul Arifin yang terkenal sebagai salah satu sejarah perkembangan India Muslim di Kota Medan memiliki sederet kegiatan di bulan Ramadhan. Salah satunya berbuka puasa bersama.

Uniknya di Masjid yang berdiri diantara pertokoan ini selalu menyajikan bubur sup sebagai hidangan utama berbuka puasa.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Bubur Sup kaya akan rempah itu dihidangkan dengan piring dan mangkuk plastik yang disusun di dalam talam. Panitia pun tampak membagikan ke jamaah yang telah disusun secara berkelompok. Aroma bubur sup yang menggugah selera membuat berbuka puasa menjadi istimewa.

Tampak juga ratusan jamaah tumpah di Masjid yang berdiri pada tahun 1887 itu. Dan di dominasi etnis India Muslim.

Ketua Yayasan South Indian Moeslem Mosque, Mohammad Sidik Saleh kepada Waspada kemarin menyebutkan bahwa setiap tahun di bulan ramadan jamaah selalu dapat menikmati bubur sup khas India di Masjid Ghaudiyah. Tradisi menyantap bubur sup disaat berbuka puasa ini sudah berlangsung 10 tahun belakangan.

Setiap harinya bubur sup khas India ini disajikan untuk 1000 porsi yang dapat dinikmati baik jamaah Masjid maupun masyarakat umum dari sekitaran Masjid.

“Bubur sup ini dimasak khusus oleh ahlinya yang merupakan orang India asli. Bubur sup setiap harinya dimasak kurang lebih sebanyak 12 kilogram hingga 15 kilogram beras, hampir 1.000 porsi akan tersedia bubur sup khas India ini. Bahkan porsi ini terkadang kurang untuk dibagikan ke masyarakat,” ungkapnya.

Mohammad Sidik Saleh juga mengatakan selain bubur sup, ada juga minuman chai kaya akan khasiat, dan di masjid Ghaudiyah juga ada hidangan khas India lainnya seperti nasi briyani dan kari.

“Setiap hari Minggu disini juga ada menu makanan khas India lainnya yakni nasi briyani, kari dan lainnya,” katanya.

Keunikan lainnya di Masjid ini setiap bulan ramadan juga menjadi tempat berkumpulnya para muallaf baik muallaf etnis India, Cina juga dari etnis lainnya. Mereka mengikuti pengajian memperdalam pengetahuan tentang Islam dan juga sebagai wadah silaturahmi yang sebelumnya mereka disatukan dalam komunitas yang dibangun oleh yayasan India Muslim. (Cbud)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE