MEDAN (Waspada): Umat muslim yang sedang melaksnakan ibadah puasa, diimbau memanfaatkan moment ini untuk berdakwah.
Hal itu sesuai bunyi ayat Alquran Surah Al Imran ayat 104 yang artinya, Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Demikian antaralain disampaikan Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara Prof. Dr. H. Abdullah Jamil,M.Si,(foto) Rabu (6/4).
Menurutnya,kehadiran bulan Ramadhan bagi umat Islam adalah sebuah peluang yang disediakan Allah satu bulan dalam setahun. Peluang ini harus direbut dan dipergunakan sebaik mungkin, sebab tidak ada kepastian tahun depan kita bisa bertemu lagi dengan Ramadhan.
“Untuk itu perlu tekat yang kuat untuk melaksanakan ibadah baik siang hari maupun malam hari.Siang berpuasa dan malam menghidupkan Ramadhan dengan berbagai ibadah, tarawih, witir,tadarus dan juga sangat dianjurkan untuk berinfaq dan bersedekah, terutama memberi makanan berbuka puasa yang nilai pahalanya sama dengan orang yang berpuasa,”ujarnya.
Selanjutnya, dalm melaksanakan amalan di bulan Ramadhan ini perlu kita ajak pihak lain terutama keluarga.
“Mengajak keluarga kepada kebaikan adalah kewajiban, yaitu kewajiban menjaga diri dalam ketaatan dan juga keluarga seerti tertuang dalam Alquran Surah Tahrimayst ayat 6 . Artinya, Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,”sebutnya.
Jadi,kata dia, bulan ini kesempatan yang sempurna bagi sebuah keluarga untuk sama beribadah, meningkatkan mutu dan kualitas ibadah dan lebih harmoni bersam keluarga inti.
Selain itu,sambung Prof.Abdulah, Ramadha juga bulan dakwah, yaitu mengoptimalkan dakwah terutama di masjid bakda isya dan bakda subuh.
“Selama Ramadhan harus tercerahkan agar pasca Ramadhan memiliki modal ilmu untuk meraih kesuksesan,”paparnya.
Karenanya, kata dia, perlu mencontoh prinsip ulama sufi dalam menyambut Ramadan.
“Bahwa mereka menganggap Ramadhan ini sebagai Ramadahan yang terakhir, sehingga lebih bersungguh-sungguh. Dan hanya orang yang pandai menggunakan setiap peluang yang akan meraih keberhasilan. Semoga kita semua dapat meraihnya yakni titel muttaqin,” pungkasnya.(m22)