MEDAN (Waspada.id): Kepala Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan, Dr.Burhanuddin Harahap, MPd mengaku optimis madrasah ini diperhitungkan dan berdaya saing internasional. Hal itu disampaikannya setelah sebulan bertugas di tempat ini.
Berbincang bersama wartawan pada Selasa(11/11/2025) di kantornya Jalan Pertahanan, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, terlihat beragam fasilitas mulai dibenahi.
“Begitu saya duduk sebagai kepala madrasah, saya melihat banyak fasilitas yang perlu diperbaiki,” ujarnya kepada wartawan.
Langkah awal yang dilakukan Burhanuddin adalah memperbaiki tiang hold (lapangan futsal) yang mulai keropos. Fasilitas tersebut kini tengah dibangun ulang agar dapat difungsikan ganda sebagai lapangan futsal dan panggung pentas seni. Selain itu, ia juga menaruh perhatian pada perbaikan instalasi air di lingkungan madrasah.
Burhanuddin mengaku semangatnya semakin besar karena dukungan guru dan tenaga pendidik di MAN 3 Medan.
“Walaupun saya datang pakai tongkat, para guru sangat antusias. Maka saya buat motto baru: Bersatu, Bersungguh-sungguh, dan Berdoa,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari para siswa. Burhanuddin menekankan pentingnya membangun komunikasi yang baik dan menumbuhkan rasa bangga terhadap madrasah.
“Kita harus buktikan kepada orang tua bahwa MAN 3 Medan bisa menjadi ikon pendidikan di kota ini,” tegasnya.
Berbekal pengalaman memimpin MAN 1 Medan, MAN 2 Medan, dan MAN Deliserdang, Burhanuddin bertekad menjadikan MAN 3 Medan sebagai salah satu madrasah favorit di Sumatera Utara, bahkan menargetkan standar seperti MAN 3 Malang dan senior high school di Singapura.
“Itu obsesi saya. Kita harus memanfaatkan potensi yang ada agar siswa MAN 3 bisa go internasional,” katanya.
Ia mengungkapkan, sudah ada peluang bagi siswa MAN 3 untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, seperti Mesir dan Maroko.
Selain pembenahan fasilitas, Burhanuddin juga menyoroti program akselerasi yang sudah berjalan sejak 2021. Program ini memungkinkan siswa menyelesaikan pendidikan hanya dalam dua tahun.
“Seluruh lulusan dari empat angkatan program akselerasi sudah diterima di perguruan tinggi negeri. Artinya, program ini sudah teruji,” jelasnya.
Dalam hal pendanaan, Burhanuddin menerapkan sistem transparansi kepada orang tua siswa dan masyarakat. Selain memanfaatkan dana pemerintah, madrasah juga membuka talangan mandiri berupa sumbangan sukarela dari orang tua untuk memperbaiki akses jalan masuk sekolah.
Ke depan, ia berencana melakukan inovasi dalam penerimaan siswa baru dengan membuka jalur prestasi tanpa tes tertulis, melainkan berdasarkan nilai rapor dan kemampuan agama.
“Akan ada sistem siswa undangan dari MTs maupun SMP. Mereka bisa masuk dengan kreteria nilai ditetapkan panitia,”sebutnya.
Program Unggulan
Hal lain disampaikannya, akan ada program unggulan pada siswa. Guna meningkatkan spiritualitas siswa, Burhanuddin akan meluncurkan program intensif Tahfizul Quran selama 10 hari, di mana siswa akan fokus menghafal Al-Qur’an bersama para hafiz dan hafizah.
“Program ini seperti mondok pesantren mini. Siswa akan mengaji dan menghafal di bawah bimbingan hafiz minimal 30 juz,” pungkasnya.(id18)












