Scroll Untuk Membaca

Medan

Caryn: Ada “Harga” Yang Wajib Dibayar Untuk Sukses

Caryn: Ada "Harga" Yang Wajib Dibayar Untuk Sukses
Caryn, penerima beasiswa dari Tanoto Foundation. Waspada/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada) Menjadi sukses dimasa depan dengan karir dan ekonomi yang bagus menjadi impian bagi semua orang. Tak terkecuali Caryn, sebagai penerima beasiswa dari Tanoto Foundation sejak duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA),
bertekad untuk maju dengan belajar giat hingga merasa mampu menerima kesuksesan.

“Ada harga yang harus dibayar untuk meraih kesuksesan. Belajar dengan keras untuk membuktikan kalau saya memang pantas menerima beasiswa dan sukses di masa depan,” ujarnya kepada Waspada, Kamis (8/12/2022).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Caryn: Ada "Harga" Yang Wajib Dibayar Untuk Sukses

IKLAN

Diceritakan Caryn yang kini bekerja di PT. Riau Andalan Pulp and Paper sebagai Human Resource (HR), ia menerima beasiswa dari Tanoto saat SMA ditahun 2014 dan dilanjutkan beasiswa kuliah di Universitas Riau (UNRI) Fakultas Hukum ditahun 2016 program Regional Champion Scholarship (RCS).

Dengan yakin memiliki prestasi baik dimasa sekolah di SMA Methodist 4 Medan, perempuan berparas ayu yang saat ini berusia 24 tahun mengajukan diri ke Kepala Sekolah sebagai calon penerima beasiswa Tanoto Foundation. Selalu berada diranking kelas tiga besar, dalam seminggu setelah pengajuan tersebut Caryn lolos sebagai penerima beasiswa yakni Program Beasiswa Sekolah Menengah Tanoto Foundation.

“Saya memang dari keluarga yang kurang mampu tapi juga memiliki prestasi di sekolah. Dengan lolosnya mendapatkan beasiswa Tanoto Foundation ini pasti jadi kebanggaan buat diri sendiri dan keluarga. Karena sekolah dengan gratis berarti meringankan beban orang tua,” ucapnya.

“Ketiga adik saya juga menerima beasiswa Tanoto Foundation, jadi ini benar-benar membantu ekonomi keluarga saya. Bahkan bantuan Tanoto terus kami rasakan hingga detik hari ini, karena saya sudah bekerja di perusahaan di Pangkalan Kerinci Riau,” sambung Caryn.

Setelah lulus dari SMA, Caryn mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di USU tapi tidak lulus. Namun karena ia sudah diberikan spesial reward dari Tanoto Foundation untuk mengikuti Bimbingan Belajar (Bimbel). “Saat Bimbel saya juga diberi uang transportasi, dan setelah 2 bulan Bimbel saya ikut seleksi di perguruan tinggi yang masuk program beasiswa Tanoto Foundation yakni salahsatunya UNRI dan saya lulus di UNRI fakultas hukum,” katanya.

Selama kuliah, Caryn penerima beasiswa program RCS Tanoto Foundation tidak hanya dibayari uang kuliah tapi juga diberi uang saku. Tidak hanya itu saja, Caryn diberikan kesempatan ikut gathering sebagai wadah komunitas untuk belajar teamwork dan leadership.

Kuliah di kota yang jauh dari orangtua, diakui Caryn awalnya memang berat karena belum pernah merantau. Tapi sebagai anak paling besar dari empat bersaudara, Caryn menekadkan diri pergi jauh untuk belajar dan menjadi sukses. “Saya harus bisa jadi contoh buat adik-adik saya. Walau saya wanita dan harus merantau, tapi saya harus bisa sukses dengan tetap jaga diri. Kuliah saya sudah dibiayai dan saya harus memanfaatkan ini untuk sukses serta membahagiakan orangtua dan adik-adik,” ucap Caryn yang dengan bangga lulus dari UNRI dengan predikat IPK 3,8.

Untuk mendapatkan pekerjaan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper ditahun 2021, diceritakan Caryn, sebagai penerima program RCS ada ikatan dinas dengan wajib bekerja di anak perusahaan Tanoto. Meski ditahun 2018 kontrak itu dihapuskan dan anak-anak penerima beasiswa bisa bekerja dimana saja sesuai keinginannya.

Ia yang ingin melanjutkan kuliahnya ke program megister ini, memberi motivasi kepada pelajar yang mau mendapatkan beasiswa dari Tanoto Foundation untuk membulatkan tekad belajar lebih giat agar berprestasi. “Banyak seribu jalan menuju Roma. Jika ingin Mengajukan diri sebagai penerima beasiswa, buktikan apa faktor dan keunggulan kita seehingga berhak sebagai penerima beasiswa. Ketika sudah diberi beasiswa, maka harus ada harga yang dibayar dengan belajar lebih keras agar beasiswa tidak diputus,” ucapnya.

Apalagi, lanjut Caryn, tidak semua penerima beasiswa itu harus berasal dari ekonomi tidak mampu. Tapi melainkan berprestasi, maka Tanoto Foundation akan memberikan beasiswa itu.

“Saya jadi gambaran buat adik-adik saya, mereka beprinsip harus bisa lebih baik lagi dari saya. Terbukti adik saya juga bekerja sambil kuliah sejingga mendukung ekonomi keluarga. Sebelumnya kami tingg di rumah nenek, Puji Tuhan, tahun ini kami sudah punya rumah sendiri dari hasil bersama. Ibu saya hanya ibu rumah tangga dan ayah sebagai teknisi. Kami bertekad kalau mau menuju ke posisi atas, harus ada yang kita kejar dan dibayar dengan keringat. Tidak hanya bisa berandai-andai dan tidak bekerja,” imbuh Caryn yang menyukai pelajaran Bahasa Mandarin dan Matematika disaat di bangku SMA. (h01)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE