MEDAN (Waspada): Majelis Ulama Indonesia Guna mencegah maraknya narkoba di semua line, termasuk di lembaga pendidikan maupun pondok pesantren, Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara, membentuk Ganas Annar di Kabupaten/Kota.
Hal itu disampaikan Ketua Ganas Annar MUI Sumut, Dr. Zulkarnaen Nasution MA, Selasa (3/9).
Menurutnya pembentukan Ganas Annar di kabupaten/kota akan langsung dibentuk di MUI Kabupaten/Kota.
“Belum lama ini telah dilaksanakan sosialisasi pembentukan Ganas Annar di Tebing Tinggi, dengan menghadirkan peserta dari MUI Tebing Tinggi dan utusan Ormas Islam. Sosialisasi itu diharapkan akan dibentuk Ganas Annar di Tebing Tinggi dan selanjutnya di kabupaten/kota lainnya,”ujar Zulkarnaen sembari menyebutkan sudah ada empat kabupaten kota yang telah memiliki lembaga Ganas Annar.
Intinya, kata Zulkarnaen setiap pimpinan lembaga hendaknya merasa hawatir akan penyebaran narkoba sebagai perusak sendi kehidupan.
“Lembaga pendidikan seperti pondok pesantren juga perlu waspada akan masuknya narkoba. Maka sangat perlu memberi pengawasan ekstra di dalam maupun luar pondok pesantren. Jangan sampai menyusup narkoba dengan kelihaian pengedar yang tidak terdeteksi oleh pihak pesantren,”ujarnya.
Dia menambahkan, perlu juga di Pondok Pesantren itu membuat program konseling dan konslornya bisa dilatih. “Pemahaman bahaya penyalahgunaan narkoba perlu terus menerus disampaikan agar tidak ada upaya ikut terlibat didalamnya. Ini tugas kita bersama,”ungkapnya.
Dia menyarankan agar guru guru Bimbingan Konseling(BK) di pesantren maupun di madrasah dan juga pusat-pusat pengasuh di asrama itu juga harus dibekali tentang ilmu konseling adiksi, ilmu tentang rehabilitasi.
“Intinya, pesantren juga harus punya kepedulian terhadap permasalahan yang berkembang dan tidak mengabaikan pembekalan kepada santri supaya jangan terkontaminasi narkoba,”pungkasnya.(m22)











