Scroll Untuk Membaca

Medan

Cerita Batu Jomba Tapsel Cadas Sepanjang Masa

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Tak bisa dipungkiri, kondisi ruas jalan nasional Batu Jomba di Desa Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) menjadi viral sejak era kepemimpinan Syahrul M Pasaribu dua periode, 2010-2015 dan 2016-2021 hingga saat ini.

Hal itu disampaikan Kodir Pohan, SSos, pemerhati pembangunan dan jurnalis senior asal Tapanuli Selatan saat berbincang dengan Waspada di Medan via telpon whatsapps, Minggu (25/8) sore.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Cerita Batu Jomba Tapsel Cadas Sepanjang Masa

IKLAN

‘’Jika cuaca buruk atau hujan, ruas jalan Batu Jomba yang rusak parah sulit dilalui kendaraan hingga sering memakan korban. Longsor dan terperosok jurang menghantui pengendara yang melintas,’’ kata Kodir.

Seperti yang terjadi pada 15 Desember 2014 dan 16 Oktober 2018 silam, jalan rusak parah, longsor, kendaraan antre hingga memakan korban. ‘’Sejak periode itu pula muncul istilah Batu Jomba sebagai ‘jalur tengkorak’ dan ‘batu termahal’ di dunia, karena biaya perbaikannya mencapai triliunan rupiah,’’ ungkapnya.

Kodir menyebut Bupati Syahrul Pasaribu saat itu mengakui, kondisi badan jalan yang semakin rusak dan pemerintah pusat harus segera memperbaiki badan jalan itu, karena urat nadi transportasi untuk menuju kota-kota lain yang ada di Pulau Sumatera.

Waktu itu Syahrul mengaku sudah melaporkan kondisi tersebut kepada pemerintah pusat, namun belum ada juga responsnya hingga berakhirlah masa jabatannya selama 10 tahun.

Namun, lain halnya dengan cerita Saulian Sabbih Situmorang, selama menjabat Kepala Dinas, Kepala Bappeda dan Asisten II di zaman kepemimpinan Bupati Syahrul 2010-2015 dan 2016-2021. Saulian bilang Batu Jomba dapat diatasi.

Saulian mengatakan itu saat pelantikan pengurus perkumpulan pensiunan Pemkab Tapsel yang digelar pada saat Halal Bihalal di Syaakirah The View & Resto, Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Tapsel, Sabtu, 20 Mei 2023.

‘’Bupati Syahrul sukses dalam pemindahan jalur jalan nasional Aek Latong tahun 2011/2012 dan Batu Jomba yang setelah Syahrul tidak Bupati Tapsel lagi kondisinya rusak parah kembali,’’ kata Saulian saat itu di kutip dari waspada.id.

Saat ini, jelas Kodir, Bupati Tapsel beralih ke Dolly Pasaribu yang tak lain merupakan keponakan Syahrul Pasaribu. Dolly mulai menjabat Bupati Tapsel sejak 26 Februari 2021 hingga saat ini.

Saat menjabat Bupati Tapsel, Dolly dihadapkan dengan musibah yang luar biasa menguras anggaran yakni musibah Covid-19. Kita semua tahu, kata Kodir, bahwa tahun 2021 dan 2022 itu, anggaran difokuskan untuk penanganan dan pemulihan Covid-19.

Namun, kepemimpinan Dolly tahun 2023, Tapsel Gercep. Pertumbuhan ekonomi Tapsel 2023 di angka 5,11% atau di atas rata-rata nasional 5,05%, sedang untuk Sumatera Utara sendiri tumbuh 5,01%.

Banyak indikator yang juga mencerminkan keberhasilan Dolly di tahun tersebut yakni, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran serta angka stunting dari data BPS dan dibuktikan dengan puluhan penghargaan dan indikator yang membaik yang diraih Dolly.

Kembali ke cerita Batu Jomba. ‘’Saya ingat waktu itu tepatnya 5 Juli 2024, Bupati Tapsel Dolly Pasaribu menyurati Kementerian PUPR tentang kondisi Batu Jomba dan Alhamdulillah mendapat respon,’’ ucap Kodir juga menjabat Ketua PWI Tabagsel ini.

Kementerian PUPR waktu itu menurunkan Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I, Nyoman Suaryana, untuk meninjau langsung kondisi memprihatinkan ruas Jalan Batu Jomba.

Nyoman Suaryana didampingi sejumlah pejabat, termasuk Kasatker PJNW Dadam dan PPK 2.2 Tarutung – Padangsidimpuan, memeriksa kerusakan ekstrem di ruas jalan nasional tersebut.

Mereka menyaksikan langsung truk terguling akibat medan yang sulit. Nyoman berkomitmen untuk melakukan perawatan rutin dan mempertimbangkan perbaikan jangka panjang.

Sementara itu, Bupati Dolly Pasaribu mengungkapkan apresiasi mendalam atas perhatian Kementerian PUPR dan menegaskan pentingnya perbaikan jalan Batu Jomba sebagai jalur utama lintas Sumatera yang sudah lama mengalami kerusakan.

Waktu itu Dolly menyebut ruas jalan Batu Jomba merupakan jalan arteri primer, jalur utama lintas Tengah Sumatera merupakan salah satu case yang harus sama-sama kita pikirkan. Berada di sesar semangko yang aktif bergerak. Hal ini lah yang menyebabkan ruas jalan ini bertahun-tahun mengalami kerusakan.

Saat itu Dolly pun berharap anggaran dari APBN segera dialokasikan untuk memperbaiki jalan tersebut, serta mendukung rencana relokasi yang membutuhkan dana sekitar Rp2,7 triliun.

Rencana pemerintah merelokasi jalan Batu Jomba sepanjang 34 kilometer (Silangge Sipirok – Simangumban) terkendala anggaran. Untuk merelokasi jalan tersebut memang dibutuhkan dana Rp2,7 triliun.

Nyoman Suaryana, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat turun dengan petugas lainnya ke lokasi ruas jalan rusak selama bertahun-tahun di Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Rabu 24 Juli 2024.

Nyoman menyebut setidaknya 50 meter jalan lintas tengah nasional Batu Jomba Tapanuli Selatan akan di “pangkas” agar jalan landai dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan lalulintas.

“Kita coba di cuting (pangkas) sepanjang lebih kurang 50 meter diupayakan agar badan jalan landai. Di timbun tetap turun dan tanjakan semakin ekstrem,” ujar Nyoman saat itu.

Pihak Kementerian PUPR, akan terus memperhatian kondisi jalan Batu Jomba dengan cara melakukan perawatan rutin setiap tahunnya. Sekaligus meminimalisir kemacetan atau kecelakaan.

‘’Mudah-mudahan cerita Batu Jomba yang cadas sepanjang masa ini cepat tuntas diatasi pemerintah pusat,’’ tutup Kodir.(m28/m29)

Cerita Batu Jomba Tapsel Cadas Sepanjang Masa

Waspada/Ist
Nyoman Suaryana, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat turun dengan petugas lainnya ke lokasi ruas jalan rusak selama bertahun-tahun di Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Rabu 24 Juli 2024.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE