BELAWAN (Waspada.id): Akibat cuaca ekstrem sepanjang November 2025, ribuan nelayan di pesisir Medan Utara dam Belawan khususnya tak bisa mencari nafkah di laut. Kapal-kapal nelayan hanya bisa sandar di dermaga Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan dan di sejumlah tangkahan.
Para enggan melaut karena banyaknya kapal nelayan yang diterjang ombak besar dan angin kencang di sepanjang perairan Selat Malaka dan perairan Belawan.
Pantauan Waspada.id, Rabu (26/11, terlihat puluhan kapal motor (KM) atau boat-boat di Gabion Belawan tidak melaut dan lebih memilih bejangkar di tepian ringkai dan di lampu hijau.
Bahkan, sebagian lagi nelayan memperbaiki jaring yang rusak dan membersihkan kapal-kapal tradisionalnya.
Salah seorang nelayan menyebutkan, meski sempat mengarungi lautan untuk menangkap ikan, di tengah perjalanan terpaksa memutar kemudi karena angin kencang disusul ombak besar.
“Kapal kami terpaksa bejangkar di tepian ringkai karen ombak besar dan angin kencang. Kalau dipaksakan juga bisa-bisa kapal kami terbalik,” ujar Andi ,50, nelayan tradisional.
Diakui Andi, bila tidak melaut maka tidak ada yang dibawa pulang untuk kehidupan keluarga.
Tidak melautnya para nelayan, praktis akan berdampak pada kenaikan harga ikan di pasar-pasar tradisional.
Sementara itu, Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan Rahman Gafiqi SH mengimbau para nelayan untuk sementara tidak melaut akibat cuaca buruk yang melanda akhir-akhir ini.
“Untuk sementara, para nelayan diimbau tidak melaut karena cuaca buruk yang mengancam keselamatan jiwa para nelayan di tengah laut,” sebut Rahman.
Sementara para nelayan tidak melaut selama beberapa hari karena faktor cuaca ekstrem, HNSI Kota Medan, tambah Rahman, meminta pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan memberikan bantuan kepada para nelayan tradisional yang terdampak cuaca ekstrem.
“Kami meminta Wali Kota Medan atau Dinas Perikanan dan Kelautan hendaknya memberikan bantuan sembako kepada keluarga para nelayan,” harap Rahman.
Sementara itu, pemerhati nelayan pesisir Medan Utara M Nursidin AR juga meminta Wali Kota Medan meninjau langsung kondisi ribuan nelayan yang tak bisa melalut selama beberapa hari ini karena ombak besar dan angin kencang di musim angin barat yang mengancam keselamatan nelayan mencari nafkah di tengah laut.
“Wali Kota Medan sangat diharapkan kepeduliannya untuk melihat kondisi para nelayan yang tidak bisa melaut karena faktor cuaca buruk, sekalian menggelontorkan dana tanggap darurat sebagai bantuan ekonomi,” pinta Nursidin yang juga Ketua Aliansi Wartawan Medan Utara (Awan Mera) ini.(id15)












