Scroll Untuk Membaca

Medan

Dampak Gadget Multidimensi, Prof.Ridha Dharmajaya; Efek Kontrol Keluarga Dan Lingkungan Semakin Berkurang

Dampak Gadget Multidimensi, Prof.Ridha Dharmajaya; Efek Kontrol Keluarga Dan Lingkungan Semakin Berkurang
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Menyikapi banyaknya aksi bully , perundungan dan yang terbaru anak-anak Sekolah Dasar menyayat tangannya meniru konten di media sosial sungguh menjadi potret buram negeri ini. Praktisi sosial kesehatan, Prof.Ridha Dharmajaya menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas peristiwa – peristiwa tersebut.

“Dimana pun saya selalu menyampaikan, penggunaan gadget tanpa batas dan kontrol itu selalu punya dua dampak minimal ;pertama kesehatan dan yang kedua mental,” ujar pria yang juga Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia ini di Medan, Rabu (4/10).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dampak Gadget Multidimensi, Prof.Ridha Dharmajaya; Efek Kontrol Keluarga Dan Lingkungan Semakin Berkurang

IKLAN

Menurut Prof Ridha, jika dilihat kejadian bully, perundungan dan yang terbaru peniruan konten dengan menyayat tangan itu terjadi karena kesiapan mental tidak selaras dengan kedewasaan psikologis dalam melihat konten dan menggunakan gadget.

“Dimana-mana anak dan remaja itu kan suka meniru. Sementara mentalitas kedewasaan belum terbangun, kontrol orang tua dan lingkungan pun rendah. Bahkan fenomena saat ini, anak-anak bertemu dengan ayah, ibu dan keluarganya bukan saling ngobrol, malah masing-masing asyik dengan gadgetnya. Akhirnya anak merasa bebas dan berjarak dari lingkungannya. Ketika dia semakin jauh jarak emosional dengan keluarganya maka yang terjadi yang kita lihat sekarang ini. Anak -anak tak takut lagi resiko hukum ketika melakukan kekerasan dan merekamnya,” ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran USU ini.

Untuk itulah, tambah praktisi sosial ini, dirinya menyarankan agar orang tua dan lingkungan jadi sahabat terdekat anak. “Ketika anak dekat emosional dengan lingkungannya secara riil maka keinginan berbuat nyeleneh akan terminimalisir. Jangan jadikan gadget sebagai sahabat anak. Anak rewel dan gemar bicara itu biasa karena memang masanya mereka begitu. Justru orang tua jangan menganggap obrolan anak- anak sebagai penganggu ketenangannya. Karena jika mereka tidak ada teman bicara, akhirnya gadget lah jadi pelampiasannya. Kalau sudah begitu maka terjadilah yang kita lihat fenomena gunung es seperti sekarang ini,” tutup pria alumni LDK USU tersebut.(m27)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE