Scroll Untuk Membaca

Medan

Dari Komisi Ke Brand Sendiri: Perjalanan Alqeera Label Menembus Tantangan Dan Mewujudkan Mimpi

Dari Komisi Ke Brand Sendiri: Perjalanan Alqeera Label Menembus Tantangan Dan Mewujudkan Mimpi
Ownèr Alqeera Label
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Bermula dari pengalaman membantu sang kakak menjual hijab secara komisi, pendiri brand modest fashion Alqeera Label berhasil membuktikan bahwa mimpi bisa dimulai dari langkah kecil dan modal terbatas.

Cerita ini dimulai pada tahun 2020, di tengah pandemi COVID- 19, ketika sang pendiri memutuskan untuk membangun brand sendiri dengan modal hanya sekitar Rp300.000.

Langkah awal Alqeera Label tidaklah mudah. Sang pendiri memulai dengan membeli label dan kain dari Pasar Sentral Medan dan toko online, memproduksi hijab jenis bella square sebanyak 10-15 pcs, lalu menjahit labelnya secara manual menggunakan mesin jahit sederhana seharga Rp100.000. Penjualan dilakukan lewat Instagram, dengan dukungan awal datang dari teman dan keluarga. Meski begitu, di bulan pertama penjualan sama sekali tidak laku.

“Tantangan terbesar saat itu bukan hanya dari segi penjualan, tapi juga minimnya dukungan keluarga karena dianggap menyaingi usaha kakak,” ujar pendiri Alqeera Label.

Namun, niat untuk membangun brand sendiri tak surut. Sang pendiri mulai belajar sendiri tentang kain, material, dan produksi, dan strategi pemasaran yang tepat tanpa pengalaman sama sekali.

Produksi awal dilakukan secara trial and error, di awal proses pembuatan jilbab hampir 6 meter kain terbuang. Selama dua bulan pertama, usaha ini mengalami kerugian.

Semangat belajar dan tekad pantang menyerah menjadi kunci. Meski sempat membuat sampel kain seharga Rp20.000/meter yang akhirnya tidak laku dan dijual di bawah modal, lambat laun penjualan mulai meningkat.

Salah satu momen penting adalah ketika ibu kandung owner memodali pembelian kain bella square pertama dalam jumlah besar pada bulan Desember.

Dari hasil penjualan kemudian dialokasikan untuk membeli mesin jahit yang lebih baik dan menambah stok kain. Menjelang akhir tahun pertama, Alqeera Label berhasil menyewa ruko dengan biaya sewa Rp15 juta per tahun, dan di tahun berikutnya, brand ini bahkan berpindah ke kota Bandung demi memperluas pasar.

Pada awal merintis karyawan Alqeera Label hanya berjumlah 7 orang, setelah penjualan makin melesat di Bandung kini karyawan berjumlah kurang lebih 115 orang.

Foto sebagian karyawan Alqeera Label – Bandung, (27/02/2025)

Kini, Alqeera Label telah tumbuh menjadi brand yang menjanjikan di ranah fashion Muslimah hingga memperoleh omset hingga puluhan juta. Dilandasi oleh kegigihan, pembelajaran mandiri, dan keyakinan pada produk sendiri, Alqeera Label menjadi contoh nyata bahwa dari modal kecil dan keraguan pun, sebuah brand bisa tumbuh besar dengan niat dan kerja keras. (cpb/rel)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE